Nasional

Ratusan Kemasan Air Zam-Zam Jamaah Disita

Jeddah (Pinmas) -- Bermacam cara ditempuh para jamaah haji Indonesia supaya bisa membawa pulang air zam-zam yang diambil langsung dari Masjidil Haram, padahal sudah dikeluarkan larangan resmi dari pihak maskapai untuk memasukkan air zam-zam di dalam kopor.

Berbagai teknik pengemasan dilakukan oleh para jamaah haji dengan harapan tidak terdeteksi oleh x-ray saat proses screening koper, antara lain dengan menggunakan botol-botol kecil air mineral ukuran 330 ml yang dibungkus dengan dengan koran, alumunium foil, plastik hitam dan lakban berlapis-lapis. Bahkan ada jamaah yang nekat dengan memasukkan air zam-zam dalam kemasan jerigen besar ukuran 5L, 10L, bahkan 20L.

Unit Corporate Security Garuda Indonesia di Jeddah, Cecep Ramdani menyatakan bahwa dibungkus serapat dan serapi apapun dengan menggunakan bahan apa saja akan tetap terlihat saat discreening melalui x-ray.

"Air zamzam itu beda, kalau di x-ray dia akan terlihat lebih pekat sebab kandungan mineralnya lebih tinggi, jadi pasti ketahuan. Berbeda dengan air biasa yang terlihat bening," kata Cecep di gudang cargo Garuda Indonesia Jeddah, Sabtu (11/10) petang.

Tim Media Center Haji sempat melihat proses screening kopor jamaah haji dari kloter SOC-09 yang baru datang dari Makkah. Prosesnya adalah semua kopor jamaah ditimbang terlebih dahulu untuk selanjutnya discreening melalui x-ray, untuk kopor yang terdeteksi membawa air zam-zam dalam jumlah berlebih akan dipisahkan untuk dikeluarkan oleh petugas dan yang tidak terdeteksi membawa air zam-zam berlebih langsung masuk truk kontainer.

Screening di kantor cargo Garuda Indonesia hanya untuk mendeteksi bawaan jamaah dalam bentuk cair, dan sebenarnya jamaah yang membawa air zam-zam dalam kopor dalam ukuran kecil botol mineral dan dibungkus kain ihram atau pakaian masih diperbolehkan oleh pihak Garuda Indonesia.

"Kita hanya memeriksa zamzam dan cairan yang membahayakan, kalau lain-lain seperti teko, rice cooker sih aman. Kita fokus cairan," Jelas Taufik Hidayat, personalia Garuda Indonesia Unit khusus Haji.

"Kalau hanya satu sampai dua botol aqua biasanya bisa diloloskan, namun dengan kondisi tertentu, misalkan botol dibungkus kain ihram. Sebab kalau botol bocor, maka air akan terserap ke kain ihram sehingga tidak terlalu membahayakan penerbangan," lanjut Taufik.

Pembongkaran kopor yang berisi air zam-zam dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia disaksikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi, selanjutnya setelah semuanya terkumpul diserah terimakan kepada panitia dengan Berita Acara serah terima yang meliputi jumlah kemasan dan total jumlah liter air zam-zam yang disita. (mss/mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua