Nasional

PT Islam Sebagai Salah Satu Pusat Peradaban Islam

Bekasi (Pinmas) – Masa depan peradaban Islam tidak dapat dipisahkan dari pusat-pusat pendidikan. Salah satu strategi untuk membangun peradaban sebagaimana telah diimplementasikan sebagian umat manusia adalah melalui pembangunan dalam pendidikan. Pendidikan Tinggi Islam dapat dikatakan sebagai salah satu pusat peradaban Islam.

“Dibukanya kampus IV Universitas Islam Asy-Syafi’iyyah (UIA) saat ini merupakan salah satu petunjuk dan sekaligus momentum untuk membangun sebuah peradaban baru (new civilization),” ungkap Menag Lukman Hakim Saifuddin ketika meresmikan kampus IV UIA di Jati Makmur-Bekasi, Selasa (17/6). Hadir pada peresmian tersebut Rektor UIA Tuti Alawiyah, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat A. Buchori dan Asda III Kesra Provinsi Jawa Barat A. Hadadi.

Menag mengatakan, salah satu jenis pendidikan Islam adalah pendidikan Tinggi Islam. Kekuatan utama yang dimiliki PT Islam menurut Menag terletak pada pengakuan masyarakat pada eksistensinya dalam mengembangkan nilai-nilai keislaman.

Dihadapan civitas akademik UIA Menag juga mencatat, bahwa PT Islam memiliki beberapa kelemahan diantaranya, belum terintegrasinya keilmuan S1, S2 dan S3, daya dukung riset belum memberi manfaat seluas-luasnya pada pengembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat, input mahasiswa tidak terseleksi khusus di STAIN, manajemen pengelolaan yang belum optimal dan lemahnya kerjasama dan jaringan.

Pada peresmian yang dihibur oleh penampilan penyanyi religi Hadad Alwi, Menag menjelakan persoalan utama yang dihadapi oleh pendidikan Islam termasuk PT Islam.

“Saat ini adalah menyangkut isu tentang mutu layanan pendidikan dan relevansinya. Belum terpenuhinya standar nasional pendidikan pada berbagai jenis pendidikan dan mutu tenaga pendidik berimplikasi terhadap lemahnya mutu pendidikan secara keseluruhan,” jelas Menag.

Menag menandaskan, permasalahan strategis yang dihadapi PT Islam ini harus diangkat karena menyangkut bagaimana meningkatkan mutu pendidikannya dan memberdayakan kualitas pengelolaannya.

“Untuk itu, arah dan sasaran pembangunan PT Islam yang diupayakan Kemenag adalah menjadikan PT Islam menjadi basis budaya riset sehingga mampu menghasilkan lulusan yang Islami dan unggul dalam mengintegrasikan keilmuan dengan nilai-nilai keislaman, terintegrasi dengan pembinaan kepribadian, dan pengembangan jaringan akademis yang dilaksanakan UIN, IAIN, STAIN, dan PT Islam swasta,” tandas Menag.

Menag menambahkan, hal lain yang harus diangkat bahwa lembaga pendidikan Islam memiliki ciri khas yang menjadi keunikan komparatif (comparative uniqueness) dari sub-sistem pendidikan nasional lainnya, yaitu, pertama, Pendidikan Islam menempatkan nilai-nilai Islam dan budaya luhur bangsa sebagai spirit proses pengelolaan dan pembelajaran, kedua, pendidikan Islam beersifat holistik yang memadukan pengembangan manusia seutuhnya, ketiga, pendidikan Islam menjunjung tinggi nilai-nilai amanah, pluralitas, tafaqquh fi al-din.

“Pola dan bentuk penyelenggaraan pendidikan semacam inilah yang sekarang ini menjadi fokus bangsa dalam menyelesaiakan persoalan bangsa dengan pembangunan karakter bangsa. Saya percaya bahwa pendidikan yang akan dikembangkan di kampus IV UIA ini akan mampu membawa misi pembangunan karakter bangsa,” pungkas Menag yang juga alumni UIA ini. (dm/dm).

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua