Nasional

Presiden SBY: Anak-anak Adalah Milik Masa Depan

Jakarta (Pinmas) - Anak-anak adalah milik masa depan dan tidak dapat dipaksa untuk mengikuti semua yang dilakukan orang tuanya di masa lampau. Tugas orang tua adalah menyiapkan anak-anak agar bisa menjalani masa depan sesuai kondisi zamannya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya saat menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2012 di Theater Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (29/8) pagi.

"Tanpa meninggalkan jati diri dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, anak-anak harus sungguh kita persiapkan untuk terbiasa dan menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masa kini, bahkan masa depan. Karena zaman mereka nanti adalah abad global, abad teknologi dan inovasi," kata Presiden RI mengatakan. Secara alamiah, perjalanan hidup seseorang dibagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu masa anak-anak yang indah, masa remaja yang ceria, serta masa dewasa dan lanjut usia. Sukses suatu tahap, ujar Presiden SBY. "Kita semua selayaknya memahami bahwa masa kanak-kanak adalah masa tanam yang sangat subur, kalau ditanam benih kebaikan, kasih sayang, dan benih kemuliaan, akan tumbuh menjadi anak-anak yang berkarakter unggul dan mulia. Tetapi sebaliknya, kalau hal-hal itu kita abaikan, maka justru benih-benih kekerasan dan kerusakan yang akan tertanam," Kepala Negara menambahkan

. Pemerintah terus memberikan perhatian secara khusus kepada anak-anak, antara lain dengan menggalakkan dan menggiatkan program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) secara nasional. Melalui Gerakan Paudisasi, pemerintah ingin menyiapkan generasi emas dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka di tahun 2045 mendatang. Presiden SBY menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir ini pemerintah melaksanakan dua agenda utama dalam kaitan dengan anak-anak Indonesia, yaitu perlindungan dan pemberdayaan. Dalam hal perlindungan anak, orang tua berkewajiban untuk menjaga dan melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kejahatan, kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Di samping itu, Presiden manambahkan, harus terus berupaya agar anak-anak tidak ditelantarkan dan tidak mendapatkan sanksi hukuman yang tidak adil dan tidak tepat. "Kita juga perlu melindungi mereka dari pergaulan yang tidak baik," SBY menjelaskan. Pemberdayaan anak dalam arti luas adalah pemberian pendidikan dan pengembangan. Orang tua sering dihinggapi goncangan budaya dan kejutan masa depan, mereka menganggap anak-anaknya memiliki cara berpikir, pergaulan, dan mind set yang menyimpang dari nilai-nilai yang seharusnya. Terdapat perbedaan cara berpikir orang tua dengan anak. "Komunikasi dan empati dapat mencegah kesenjangan pemikiran antara orang tua dan anak," ujar SBY. (dit)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua