Nasional

Presiden Ingatkan Pesan Penting Isra' Mi’raj

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan pada peringatan Isra Miraj Tahun 1438H/2017 di Pontren Al-Hikamussalafiyah, Purwakarta. (foto:boy).

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan pada peringatan Isra Miraj Tahun 1438H/2017 di Pontren Al-Hikamussalafiyah, Purwakarta. (foto:boy).

Purwakarta (Kemenag) - Dalam memperingati Isra Miraj, perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke sidratul muntaha, Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang pesan pentingnya Isra Mi’raj yaitu agar kita selalu mengingat perintah untuk shalat , selain itu agar iman kita semakin kuat dan kokoh.

"Karena itu dengan ibadah shalat yang sungguh-sungguh, khusyu, maka kita dapat mencapai kesalehan individu atau pribadi dan kesalehan sosial, dan sehingga hubungan individu dan sesama menjadi penuh harmonis dan solidaritas, karena menghapus sekat-sekat geogafis, bahasa, dan sekat-sekat golongan," ujar Presiden saat menyampaikan sambutannya dalam peringatan Isra Mi’raj Tahun 1438H/2017M di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Wanayasa, Purwakarta, Selasa (25/4).

Dikatakan Presiden, hubungan seperti itu sangat diperlukan, terlebih saat ini mata dunia sedang memandang Indonesia yang dipakai sebagai rujukan dalam mengelola keberagaman, beragam suku, agama, ras dan beragam golongan yang ini sudah menjadi kodrat kepada kita Indonesia, sudah menjadi takdir Allah Swt, sudah menjadi kehendak dan hukum Allah Swt bahwa kita beragam.

Menurutnya, kalau dibandingkan dengan negara lain, satu negara paling hanya satu dua suku, atau tiga suku paling banyak, negara kita memiliki 714 suku, memiliki 1100 lebih bahasa lokal, memiliki agama yang berbeda dan 17.000 pulau dengan suku beragam, memiliki 516 kabupaten/kota dan 34 provinsi.

"Mana ada negara sebesar Indonesia, tidak ada, ini yang perlu saya ingatkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, jangan sampai ada gesekan sekecil apapun, jangan sampai," ujar Presiden.

Presiden menyampaikan, saat kunjungan raja Salman Arab Saudi dan Presiden Afganistan ke Indonesia beberapa waktu lalu, kedua pemimpin itu menyampaikan kekagumannya kepada Indonesia atas keragaman yang dimiliki Indonesia dengan 714 suku, 516 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi dan sejumlah agama yang dimiliki.

"Mereka bernyata kepada saya, Presiden Jokowi, resepnya apa, saya menjawab, yaitu muamalah, yaitu hubungan kita dengan saudara-saudara kita dengan yang lain, selalu rukun, bersatu," ujar Presiden mengisahkan.

Presiden juga mengisahkan cerita Presiden Afghanistan yang sebelumnya hidup rukun, lalu ada pertikaian, pertama hanya dua kelompok, kemudian kelompok satu membawa negara lain ikut campur juga sebaliknya, dan akhirnya bertikai, dan sampai saat ini sulit dipersatukan kembali. Karena sekarang sudah ada 40 kelompok di Afghanistan.

"Beliau malah meminta, Presiden Jokowi, apakah bisa dikirim delegasi ulama dari Indonesia untuk ikut mendamaikan apa yang terjadi di Afghanistan, karena apapun kita adalah sesama muslim bersaudara," kisah Presiden.

"Presiden Afghanistan menyampaikan seperti itu, ini artinya apa, beliau melihat kekaguman persatuan yang ada di negara kita," ujar Presiden.

Presiden kembali mengingatkan agar sesama kita jangan mudah dipanas-panasi dan dikompor-kompori.

"Lihatlah, kita ini memiliki 714 suku, ini yang harus saya selalu ingatkan," tegas Presiden.

Hadir mendampingi Presiden, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Mensesneg Pratikno, Wagub Jabar Dedy Mizwar, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan sejumlah pejabat lainnya.

(dm/dm).

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua