Nasional

Presiden Apresiasi Komitmen NU Jaga Toleransi dan Kerukunan

Presiden Joko Widodo saat menyampaipaikan arahan pada acara Munas dan Konbes NU tahun 2023 (foto : Fahdilah M)

Presiden Joko Widodo saat menyampaipaikan arahan pada acara Munas dan Konbes NU tahun 2023 (foto : Fahdilah M)

Cipayung (Kemenag) --- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi komitmen Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga toleransi serta persatuan dan kerukunan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

Apresiasi ini disampaikan Presiden saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 1445 Hijriah/2023 Masehi, di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cipayung, Jakarta.

"Atas nama masyarakat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan terima kasih kepada para alim ulama, para kiai, para masyayikh, dan kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama," ucap Presiden Jokowi, Senin (18/9/2023).

Turut hadir mendampingi Presiden, Mensesneg Pratikno, Menko Polhukam Mahfud Md, Menag Yaqut Cholil Qoumas, MenPANRB Abdullah Azwar Anas, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. Munas-Konbes NU 2023 berlangsung selama tiga hari pada 18 hingga 20 September 2023, dengan mengusung tema "Dampingi Umat dan Memenangi Masa Depan".

Menurut Presiden, dengan anggota yang tersebar di seluruh penjuru tanah air bahkan di berbagai negara, NU memiliki kekuatan yang luar biasa. Presiden berharap dengan kekuatan tersebut dapat dikonsolidasikan dengan baik untuk meningkatkan peran dan kontribusi NU di berbagai bidang.

"Kekuatan NU sangat luar biasa, tersebar diseluruh Indonesia. Kekuatan ini perlu dikoordinasi dan dikonsolidasi kekuatannya," harap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengapresiasi program-program yang sudah dan akan dilaksanakan oleh Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU). Terlebih program Keluarga Maslahah dan program digitalisasi.

"Pemerintah menyambut baik terbentuknya GKMNU. Ini sangat penting meningkatkan kualitas keluarga NU," sambung Jokowi.

Selain itu, lanjut Jokowi, program digitalisasi yang diinisiasi oleh PBNU bisa menjadi pintu masuknya untuk menkonsilidasikan warga NU. Banyak Nahdliyyin muda yang berada dilevel dunia. Ini merupakan kekuatan NU dimasa depan. Mereka harus bisa menjadi solusi bagi NU di masa depan.

"Digitalisasi akan menghubungkan generasi NU di manapun berada. Dan keberadaan Universitas Nahdhatul Ulama di Yogyakarta bisa menjadi lokomotif yang menarik bagi pendidikan di Indonesia," kata Jokowi.


Editor: Indah
Fotografer: Fadhlillah Hafizhan M

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua