Nasional

Pluralitas Tidak Bisa Dilepaskan dari Dasar Berbangsa

Depok (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa pluralitas tidak bisa dilupakan dari dasar pijakan masyarakat sebagai bangsa. Menurutnya, Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat beragam, baik budaya, bahasa, adat, dan keragaman lainnya. Pendiri bangsa dengan arif telah membangun konsensus yang menyepakati, tidak hanya menjaga keragaman namun merajut keragaman sebagai bangsa yang besar.

“Konsensus tersebut adalah yang dikenal dengan Pancasila dan UUD 1945,” demikian ditegaskan Menag saat menjadi keynote speakers pada Seminar Nasional yang bertajuk “Jaringan dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Keadilan Gender: Memastikan Peran Maksimal Lembaga Akademik Masyarakat Sipil, dan Institusi Negara”, di Auditorium Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (10/02).

Hadir dalam acara ini, Rektor UI M. Anis, Wakil Ketua Program Pascasarjana UI E. Cristy Purwandari, Ketua Program Studi Kajian Gender Miasisca, dan para peserta dari berbagai kampus di Indonesia.

Menyampaikan makalah dengan judul “Menghormati Pluralitas, Menjamin Rasa Aman Masyarakat”, Menag mengatakan bahwa keragaman merupakan sunnatullah. Bahkan dalam ajaran Islam, lanjut Menag, dijelaskan bahwa Allah menciptakan keragaman agar manusia saling kenal mengenal, untuk bisa mencapai derajat tingkat kearifan tertentu. Keragaman diciptakan agar kita bisa saling melengkapi, saling mengisi.

“Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang terbatas. Maka diciptakan beragam, agar bisa berinteraksi dengan baik, sehingga saling melengkapi, mengisi dan menyempurnakan antara yang satu dengn lainnya,” katanya.

Sesungguhnya, lajut Menag, bukan perbedaan yang dilihat dalam setiap individu, tapi keragaman. Keragaman yang variatif, bukan keragaman yang kontradiktif. Dengan pemahaman seperti ini, Menag berharap keragaman justru bisa memberikan opsi yang beragam untuk mencapai kebajikan.

“Dalam konteks agama, perbedaan dipersepsikan sebagai keragaman. Nilai inilah yang harus terus ditumbuhkembangkan,” tuturnya.

“Penerapan sistem nilai-nilai keragaman harus terimplementasi dalam keseharian,” tambahnya. (Arief/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua