Nasional

Petugas Sita 7 Ribu Kilogram Zamzam

Jeddah (Pinmas) --- Gelombang pemulangan jamaah haji asal Indonesia terus berlangsung. Sampai pukul 11.30 Waktu Arab Saudi (WAS) kemarin (2/11), total jumlah yang sudah tiba di Tanah Air sudah mencapai 62.095 orang dari 153 kloter. Dengan demikian, masih sekitar 60 persen jamaah yang berada di Arab Saudi.

Sejalan dengan terus mengalirnya kepulangan jamaah ke tanah air, jumlah barang bawaan yang terpaksa disita petugas juga semakin bertambah. Di antaranya, barang bawaan berupa air zamzam. Sejak kepulangan mulai 20 Oktober lalu, total jumlah air zamzam yang disita dari jamaah di area penimbangan Madinatul Hujjaj mencapai 7.157 kilogram atau 7 ton lebih.

Jumlah sitaan air zamzam itu tercatat hanya dari 35 kloter yang menumpang pesawat Garuda Indonesia saja. Belum termasuk jamaah yang menggunakan Saudi Airlines. ‘’Yang terbanyak dari jamaah debarkasi SOC (Solo, Jawa Tengah). Jumlahnya lebih dari dua ton sendiri. Sejumlah barang bawaan terlarang maupun over kapasitas juga disita petugas,’’ ungkap Kepala Daker Jeddah Endang Jumali kepada tim Media Center Haji (MCH) Indonesia.

Sejak berangkat dari pemondokan di Makkah, sebetulnya para petugas sudah mengingatkan dan melarang jamaah untuk memasukkan air zamzam atau barang terlarang lain ke dalam tas. Baik bagasi maupun tas kabin. Larangan itu juga sudah disoliasikan melalui selebaran dan poster-poster yang ditempel di pemondokan. Barang-barang itu dipastikan tidak akan lolos. Sebab, meski dibungkus dengan cara apa saja, petugas akan dengan mudah mengenalinya saat proses pemeriksaan di Madinatul Hujjaj.

Menurut Indra Nur Alamsyah, petugas penimbangan dari PT Al Mazroi, ada cara relatif mudah untuk mengetahui isi kopor para jamaah. Di antaranya, dengan mengguncangkan tas bersangkutan. ‘’Jika diguncangkan terdengar suara air, maka besar kemungkinan tas itu berisi air zamzam,” kata lelaki yang sudah tiga tahun bekerja mengurusi penimbangan barang bawaan jamaah haji.

Selain itu, bisa juga dengan cara memukul-mukul tas tersebut. Jika berisi air, maka suara tas akan berbeda. Begitu diketahui ada barang terlarang atau overload, kopor jamaah akan dibongkar. “Namun demikian, sejak awal kami meminta kejujuran jamaah apakah membawa air zamzam atau tidak saat akan melakukan penimbangan tas,” tambah pria yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta, itu. Saat diperiksa dengan x-ray di bandara, bawaan air zamzam itu juga bisa terdeteksi dengan mudah. Sebab, air zamzam memiliki karakteristik sendiri. (hud/jp/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua