Meulaboh (Kemenag) --- Untuk pertama kalinya setelah beralih status menjadi negeri pada 2014, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh mengirim mahasiswanya ke daerah untuk mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).

KPM perdana ini akan diikuti oleh 162 mahasiswa. Sebelum berangkat, mereka diikutkan dalam pembekalan selama dua hari, 3 – 4 April 2017 di aula kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.

"KPM ini sangat penting mengingat setelah mendalami ilmu serta teori dikampus, diharapkan bisa dipraktekkan ke masyarakat. Serta mengetahui perkembangan sosiologi dan antropologi di daerah yang di tempatkan," kata Ketua STAIN Syamsuar Basyariah, di Meulaboh, Senin (03/04).

Syamsuar berharap, KPM ini akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi para mahasiswa, masyarakat sekitar, serta Pemerintah Kabupaten Abdiya Aceh. Kegiatan yang dikoordinatori Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STAIN Meulaboh ini mengangkat tema "Mengasah Jiwa Mengabdi dan Berkontribusi untuk Negeri".

Ketua Panitia Pembekalan Surianto menjelaskan selama dua hari pembekalan, para mahasiswa mendapatkan materi terkait Visi dan Misi STAIN, kondisi geografi daerah yang akan ditempati, serta metode pengajaran Al-Quran dan Tajhiz Mayit (cara mengurus jenazah).

Menurut Surianto, KPM akan berlangsung selama dua bulan, awal April – awal Juni 2017. Sebanyak 162 mahasiwa akan ditempatkan di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee Kabupaten Abdiya Aceh. (humasstain/mkd/mkd)