Nasional

Pengembira MTQN Kesulitan Penginapan

Bengkulu(Pinmas)--Para penggembira MTQN ke-23 mengalami kesulitan untuk mendapatkan penginapan, selain karena sejumlah hotel sudah penuh juga harga pondokan terlalu tinggi. Kelakuan orang Bengkulu sama dengan orang Arab, harga pondokan mahal karena permintaan tinggi," tanya seorang wartawan kepada Gubernur Bengkulu, saat jumpa pers dengan Menteri Agama Suryadharma Ali di Bengkulu, Jumat. Bukan hanya pengembira, wartawan peliput kegiatan tersebut juga harus mengontrak rumah kos-kosan dengan harga tinggi. Gubernur Bengkulu, Agusrin Najamudin mengaku bahwa animo warga dari seluruh Indonesia demikian tinggi untuk menghadiri MTQN tersebut. Tentang "kelakuan" warga Bengkulu seperti orang Arab, hal itu tidaklah demikian. Hal itu terjadi lantaran para tamu -- yang diprediksi pada acara pembukaan bisa mencapai 7000 orang termasuk para pengembira -- meminta tambahan fasilitas ketika rumah tersebut digunakan. Misalnya, minta dilengkapi AC dan kasur yang memadai. "Ini seperti jemaah haji, makin mahal ketika pondokan dekat dengan Masjidil Haram," kata Suryadharma Ali menimpali penjelasan gubernur Bengkulu. Hingga kini panitia masih kesulitan mendapatkan sekitar 400 hingga 500 pondokan dari rumah warga. Ia berharap warga setempat mengikhlaskan para tamu menginap dikediaman nya. "Ini merupakan bagian dari upaya menyukseskan MTQ," harapnya. Saking sulitnya mendapatkan pondokan, lanjut dia, para Duta Besar (Dubes) negara sahabat yang sudah menyatakan berminat untuk hadir pada acara pembukaan mengalami kesulitan untuk menginap. Para Dubes baru menyatakan konfirmasi untuk hadir menjelang pelaksanaan MTQ. Jadi, pantia mengalami kesulitan untuk mencarikan tempat yang baik. Untuk ini, tengah dicari sulusinya. "Solusi terbaik, adalah ketika datang dengan pesawat secara rombongan dan kembali pada malam hari secara berombongan pula," ia menjelaskan.(ant/es/ts)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua