Nasional

Pendidikan Diniyah Alami Kemajuan

Jakarta (Pinmas) - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ace Saefuddin mengatakan, pendidikan diniyah kini mengalami kemajuan setelah beberapa daerah melakukan kreasi pemanfaatan gedung sekolah sebagai tempat belajar ilmu agama. Penegasan ini disampaikan Ace Saefuddin seusai berdialog dengan anggota DPRD Kabupaten Jepara di Jakarta, Rabu (6/2).

"Ada beberapa daerah melakukan kreasi berupa memanfaatkan gedung sekolah di luar jam pelajaran sehingga pendidikan diniyah dapat berlangsung dengan baik," ujar Ace. Menurutnya, selain Pondok Pesantren, salah satu bentuk pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia adalah pendidikan diniyah. Belakangan ini, lanjut Ace, di berbagai daerah penyelenggaraan pendidikan ini diatur melalui Peraturan Daerah (Perda)sehingga tidak menimbulkan persoalan di lapangan. Selain dengan 17 anggota dewan di bawah pimpinan H. Jafar SE (Wakil Ketua DPRD Jepara), pertemuan ini juga diikuti oleh utusan dari instansi terkait di Pemda Jepara. Mereka merasa perlu berdialog dengan Kementerian Agama, khususnya Dirjen Pendidikan Islam, dalam rangka mencari masukan sebagai bahan penyusunan Perda pendidikan agama dan keagamaan di Jepara. Kami butuh referensi untuk penyusunan Perda, kata salah seorang anggota pada dialog tersebut.

Ace Saefuddin sendiri menjelaskan, di beberapa daerah, banyak gedung sekolah yang paginya digunakan untuk belajar, siang sampai sorenya dimanfaatkan untuk pendidikan diniyah. "Waktu siang hingga sore itulah yang dimanfaatkan sebagai pelajaran tambahan ilmu agama," terang Ace. Tapi, lanjut Ace, pemanfaatan gedung untuk sarana pendidikan diniyah itu dilakukan atas musyawarah para pemangku kepentingan setempat. Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota merundingkan terlebih dahulu. Apakah pendidikan diniyah tidak mengganggu program belajar ekstrakuriuliernya.

Berbagai hal dibicarakan dan setelah mendapat kesepakatan barulah pendidikan diniyah dilaksanakan. Di beberapa daerah, hal ini mengalami kemajuan pesat. Bahkan di Bantaeng, Sulawesi Selatan, kegiatan pendidikan diniyah mendapat dukungan pemerintah daerah setempat. Beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat dan Banten, pun melakukan hal serupa. Ini sangat menggembirakan bagi pendidikan agama bagi anak-anak kita ke depan, jelas Ace. Jenis pendidikan ini, lanjut Ace, ada yang menyebutnya sebagai pendidikan diniyah takmiliyah atau pendidikan tambahan (suplemen) bagi anak-anak yang kurang mendapat pendidikan agama. Untuk menjalankan program ini, Ace pun mengingatkan, agar dapat berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan kepala daerah setempat. Hal itu dimaksudkan agar dana tunjangan guru nya pun menjadi jelas dan kualitasnya pun harus tetap terjaga" jelas Ace. (ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua