Nasional

Pencerahan Atas Kebaikan Islam Harus Kepada Pihak yang Tepat

Semarang (Pinmas) - Bangsa Indonesia, saat ini masih disibukkan oleh upaya- upaya untuk menangkis anggapan miring tentang Islam. Hal ini diakibatkan pemahaman terhadap ajaran Rasulullah yang sesungguhnya tidak efisien (red; kepada pihak yang tepat). Menteri Agama RI H Suryadharma Ali dalam tausiah di Pondok Pesantren (ponpes) Al Irsyad, Desa Gintungan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengatakan Saat ini bangsa Indonesia tengah sibuk, karena banyak pihak yang tak mengerti tentang Islam berbicara tentang Islam. Tak sedikit pihak yang juga mendeskreditkan Islam. Mereka yang tak paham tentang Islam banyak menyebut Islam sebagai agama yang tidak toleran, agama yang tidak rukun, agama yang tidak damai dengan agama lain, agama yang menyebarkan ketakutan, agama yang menghalalkan kekerasan dan pembunuhan orang- orang tak berdosa dan seterusnya. Bahkan penggambaran terhadap Rasulullah dibuat sedemikian rupa yang sangat melecehkan dan menyakiti umat Islam. Stigma- stigma seperti ini terus bergulir dan menggelinding dan kini kita sibuk menangkisnya, jelas Menag, Selasa (8/1).

Salah satunya tema yang diusung pada kunjungan Menag ini, juga disebut Suryadharma Ali, sebagai bagian dari upaya menangkis stigma negatif dari sebagian kalangan yang dilemparkan kepada Islam. Menurutnya, kelompok ini telah memahami Islam dengan salah. Islam sesungguhnya adalah agama yang damai, agama yang mencintai kerukunan, agama yang toleran serta agama yang menyebarkan keselamatan dan penuh cinta kasih sayang. Untuk itu, tindakan- tindakan untuk terus menciptakan kerukunan antar umat beragama, memberikan pencerahan agama yang benar hendaknya disampaikan kepada pihak- pihak yang tepat. Menag juga menambahkan, dirinya dan seluruh bangsa Indonesia akan sangat malu jika ada kelompok yang mengaku Islam tapi melakukan tindak kekerasan. Demikian pula segelintir orang yang mengaku Islam tapi melakukan pemboman, melakukan pembunuhan dan mengganggu agama lain. Ini sungguh merupakan tindakan yang memalukan dan sangat merugikan umat Islam. Saya berharap Ponpes Al Irsyad dapat menjadi ujung tombak untuk meluruskan pandangan - pandangan keliru tentang Islam ini, tegasnya.

Menag juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh aparat keamanan (TNI dan Polri) yang memberikan tindakan tegas terhadap segala bentuk aksi terorisme maupun tindakan anarkis yang mengatasnamakan apapun, baik demokrasi maupun mengatasnamakan agama. Gubernur Jawa Tengah, H Bibit Waluyo dalam sambutanya mengatakan, sebagai bagian dari lembaga pendidikan sekaligus dakwah, Al Irsyad harus mampu membuktikan jika para lulusannya adalah generasi yang sangat menentang radikalisme dalam Islam. Namun generasi yang cinta damai, toleran dan mau menghormati perbedaan dalam keyakinan maupun keberagamaan. Jika ini dapat dibuktikan, lembaga ini akan mampu menjadi instrumen perdamaian dan keharmonisan dalam beragama yang menjadi dambaan bangsa ini, ujar Bibit. Dalam kunjungan ke Ponpes ini, Menag melakukan peresmian infrastruktur penunjang kegiatan belajar para santri. Yakni meliputi peresmian kolam renang serta asrama baru bagi para santri. (Rep/bowo)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua