Nasional

Pembinaan Pegawai, Sekjen Ingatkan tentang Layanan Kemanusiaan

Sekjen Kemenag Nur Syam. (foto: humas)

Sekjen Kemenag Nur Syam. (foto: humas)

Jakarta (Kemenag) ---Sekjen Kemenag Nur Syam mengingatkan jajarannya tentang pentingnya layanan kemanusian dalam pelaksanaan tugas-tugas birokrasi, utamanya terkait kepegawaian. Hal ini disampaikan Nur Syam dalam pembinaan pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian.

“Tugas, pokok dan fungsi Biro Kepegawaian ialah melayani kemanusiaan. Yang kita layani bukan hanya sekedar administrasi biasa akan tetapi “administrasi kemanusiaan”,” terang Nur Syam di Jakarta, Jumat (04/05).

Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menyebut beberapa layanan kepegawaian, antara lain: kenaikan pangkat/jabatan, kenaikan gaji berkala, izin belajar dan tugas belajar, pelayanan cuti, peningkatan kualitas SDM ASN, pemberian reward dan punishment, pelayanan mutasi, rotasi dan promosi jabatan, rekruitmen CPNS, rekruitmen Jabatan non-PNS, dan assessment pegawai. Menurutnya, semua itu terkait dengan “pelayanan administrasi kemanusiaan”.

“Para pejabat pada biro kepegawaian harus melakukan tindakan yang terbaik bagi semua aparat pemerintah. Jangan sampai pelayanan yang kita berikan itu memberikan kesan bahwa pelayanan di Biro Kepegawaian kita itu rumit dan berbelit-belit. Saya sungguh berharap bahwa melalui biro kepegawaian itulah rasa nyaman, aman dan mudah akan terkesan di benak para aparat pemerintah, khususnya di Kemenag,” pesan Nur Syam.

Terkait itu, lanjut Nur Syam yang juga pernah menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Islam, salah satu yang harus dilakukan ialah memperkuat percepatan pelayanan dan mempermudah pelayanan. Jangan sampai yang mudah dibikin sulit dan yang pendek dibuat panjang.

“Karena yang ditangani atau diurus oleh Biro Kepegawaian adalah administrasi kemanusiaan, maka kecepatan, ketepatan, ketelitian dan kemudahan menjadi syarat penting di dalam konteks pelayanan. Di sinilah makna penting Standart Operating Procedure (SOP) dan Standart Pelayanan Minimal (SPM) menjadi ukuran pelayanan berkualitas. Upayakan agar pemenuhan SOP dan SPM menjadi arah baru di dalam pelayanan Kemenag,” tegasnya.

Sebagai pelayan kemanusiaan, lanjut Nur Syam, ASN Biro Kepegawaian harus bisa menempatkan empati (mencoba menempatkan diri dalam posisi yang dilayani). Di dalam ekstrimitas simpati dan antipati, maka yang diperlukan ialah empati ini.

“Tidak selamanya kita berada di ruang pelayanan administrasi kemanusiaan, mungkin suatu kesempatan kita yang minta dilayani. Jika kita lalu menerima pelayanan yang tidak sesuai SOP dan SPM, pastilah kita menggerutu. Itulah sebabnya kita harus menjadi orang yang arif dalam menempatkan diri kita itu, sehingga pelayanan yang kita berikan tidak hanya pengabdian kepada kemanusiaan akan tetapi merupakan bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tandasnya.

Pembinaan kepegawaian ini dikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Biro Kepegawaian Setjen Kemenag. Pembinaan berlangsung di ruang rapat Setjen, Gedung Kementerian Agama. (NS)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua