Nasional

Pemahaman Agama Yang Utuh Filter Generasi Muda

Jakarta (Pinmas)—- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pemahaman yang utuh terhadap al Qur’an dan Hadits akan menjadi filter terutama bagi generasi muda dari paham dan aliran yang menyimpang dari ajaran Islam. Karena substansi Al Quran dan Hadits adalah mengedepankan kemanusiaan, toleransi, keadilan, dan anti kekerasan.

“Untuk mendapatkan pemahaman agama yang benar harus memahami ulumul Quran dan ulumul Hadits,” kata Menag pada penutupan Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud tahun 2015 di kantor Kemenag jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (11/3).

Menurut Menag, dengan Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadits menghidupkan nilai-nilai Islam moderat di tengah masyarakat. “Musabaqah ini sesuai dengan pendidikan agama dan keagamaan. Sesuai program Kemenag di bidang Islam, saya optimistis ada pemahaman Muslim ke arah moderat, toleran dan mendukung kemajuan lewat kegiatan ini,” kata Menag.

Menurutnya, umat Islam perlu mendalami Al Quran, Hadits dan ilmu lain baik formal ataupun informal. Dengan begitu, cara pandang Muslim akan semakin luas dan sikap radikalisme akan berkurang karena memiliki pemikiran terbuka atau tidak eksklusif. “Umat Islam pernah mengalami masa kejayaannya di masa lalu dan kita tentu tahu sebab kemundurannya adalah karena Muslim mulai meninggalkan Al-Quran dan Hadits,” katanya.

Menag juga mengatakan, dalam waktu dekat akan digelar Musabaqah Al Quran tingkat Internasional. ”Musabaqah internasional negara-negara Asia Pasific berlangsung 22-26 Maret, diikuti 18 negara berlangsung di Masjid Istiqlal, direncanakan ditutup Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Sementara Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengharapkan kompetisi hafalan itu dapat terus memperkuat hubungan persahabatan negaranya dengan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

“Ini adalah bentuk persahabatan Arab Saudi-Indonesia untuk terus menghidupkan Alquran dan Hadits. Tahun ini musabaqah berlanjut dan menandakan sebagai bagian dari kerja sama yang terus berlangsung sejak periode sebelumnya yaitu dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sekarang dilanjutkan Presiden Joko Widodo,” kata dia.

Syekh Mustafa menyatakan bangga dengan kerja sama pelestarian dua sumber hukum Islam itu. “Kami bangga kita bisa terus berupaya dalam melestarikan Alquran dan Sunnah (melingkupi hadits). Ini penting,” katanya.

MHQH tahun ini sendiri digelar di Jakarta pada 8-11 Maret 2015. Kompetisi ini adalah acara tahunan rutin yang diadakan atas kerja sama Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Indonesia dengan Kementerian Agama. Cabang kompetisi hafalan Alquran terbagi dalam kategori hafalan 30 juz, 20 juz, 15 juz dan 10 juz. Sementara untuk hadist adalah hafalan hadits nabawi.

Sedangkan tim juri MHQH nasional adalah para pakar Al Quran dan Hadits. Mereka tergabung dalam Dewan Juri Nasional serta kerap menjadi juri Seleksi Tilawatil Quran (STQ) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. (ks/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua