Nasional

Pamitan, Nasaruddin Berpesan Tentang Ikhlas Beramal

Jakarta (Pinmas) —- Kementerian Agama menggelar pelepasan berakhirnya masa tugas Nasaruddin Umar selaku Wakil Menteri Agama, Selasa (04/11). Pelepasan ini dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.

“Teman-teman pejabat Eselon I dan II, kira-kira ke depan tantangan makin berat. Berbaktilah kepada Kementerian Agama seperti motto kita, ikhlas beramal,” demikian pesan yang disampaikan Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan sekaligus pamitan kepada keluarga besar Kementerian Agama.

Nasaruddin mengaku tidak tahu siapa yang pertama kali merumuskan motto itu, namun menurutnya itu merupakan statement yang sangat dahsyat. “Orang yang bekerja secara ikhlas, pasti tidak mengeluh. Orang yang menghayati makna ikhlas, tidak akan pernah menggerutu dan mengeluh,” terangnya.

Menurutnya, ikhlas beramal mengandung konotasi jariyah. Dalam Al-Quran, lanjut Nasaruddin, dibedakan antara fa’ala dan ‘amila. “Kalau fa’ala tanpa perencanaan, tapi kalau ‘amila penuh dengan perencanaan. Karena itu dikatakan dalam Al-Quran, waqul i’maluu fa sayarallah a’maalakum…. (Dan katakanlah: Beramallah kamu, maka Alla akan melihat amalmu…),” tuturnya.

Nasaruddin Umar bergabung sebagai pejabat Struktural Kementerian Agama pada 23 Juni 2006 ketila dilantik sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam. Nasaruddin diberi amanah sebagai Wakil Menteri Agama sejak bulan Oktober 2011.

Presiden Jokowi mengambil kebijakan untuk menghapus pos wakil menteri pada jajaran Kabinet Kerja yang dipimpinnya, kecuali beberapa pos yang dianggap masih diperlukan. Posisi Wakil Menteri Agama termasuk yang dihilangkan sehingga Nasaruddin Umar menjadi Wameng yang pertama dan terakhir.

Setelah ini, mantan Katib ‘Am PBNU ini akan akan melanjutkan pengabdiannya di kampus sebagai Rektor Institut PTIQ Jakarta dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Dari lubuk hati yang dalam, saya memohon maaf manakala ada tindak tanduk yang kurang berkenan. Atas nama pribadi dan keluarga, mohon maaf kalau selama ini ada yang kurang berkenan. Terima kasih atas arahan, bimbingan, dan kepercayaan yang diberikan,” ujarnya.

"Bekerjalah dengan penuh keikhlasan, tanpa perlu mengungkit kelemahan teman-teman. Biarkanlah orang lain hancur, tapi jangan karena mulut kita. Justru mulut inilah yang harus kita
pertahankan bagaimana memberikan apresiasi positif kepada siapapun juga. Alangkah baiknya jika kita saling mendukung, bukan saling mencari kelemahan," pungkasnya. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua