Nasional

MTQ Dari Tingkat Desa Sampai Nasional Hanya di Indonesia

Palembang (Pinmas) - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Al Quran secara rutin dari mulai tingkat desa sampai tingkat nasional. Namun menurut dia, MTQ tidak cukup hanya sebagai syiar Islam atau kesemarakan, tapi juga perlu pemahaman dan mengamalkan kandungan kitab suci ini. "Tidak ada gelaran MTQ di negara manapun yang melaksanakan MTQ dari tingkat desa, kecamatan, tingkat propinsi hingga nasional selain di Indonesia," kata Wamenag saat memberi sambutan pada pembukaan MTQ ke-XXV tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang dipusatkan di halaman GOR Baturaja, kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Minggu (11/3) malam.

Pelaksanaan MTQ di dalam negeri ini lanjut Wamenag, memacu para qari-qari'ah untuk berlomba pada MTQ internasional di berbagai negara. "Ada sekitar 25 event internasional, sebagian besar qari-qariah Indonesia tampil sebagai juara," ucap Nasaruddin yang juga Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Nasional. Menurut Wamenag, ada hal yang ingin kita capai pada pelaksanaan MTQ. Pertama aspek kesemarakan atau syiar Islam, karena ini penting untuk pengembangan Islam. "Tanpa syiar, Islam tidak bisa dikenal, jadi jangan pernah ada MTQ ini pemborosan dan tidak penting," kata Rektor PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an) ini. Namun demikian menurut dia, kita tidak boleh puas hanya dengan kesemarakan. Al Qur'an perlu menjadi bahan renungan dan didalami maknanya. Karena sepanjang masyarakat mengerti akan makna pendalaman Al Qur'an itu maka sangat positip bagi pembangunan bangsa.

Dikatakan, Al Qur'an sebagai kitab suci bagi ummat Islam merupakan kitab suci terakhir bagi umat terakhir. Al Qur'an tidak mungkin dibuat oleh manusia. "Al Qur'an hingga saat ini merupakan kitab atau buku Best seller di dunia dibandingkan dengan dengan buku-buku buatan manusia," terangnya. Ia juga menambahkan kalau professor dari Perancis dan ahli matematika dunia takjub dengan Al Qur'an. Pembukaan MTQ tingkat propinsi Sumsel ke XXV secara resmi oleh Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, dihadiri mantan Menteri Agama Said Aqil Husein Munawar, Wakil Gubernur Eddy Yusuf, Kepala Kanwil Kemenag Sumsel Najib Haetami, para bupati dan wali kota se-Sumsel, tokoh masyarakat dan pemuda. Peserta disuguhi tarian dan penyanyi religi Opick.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menegaskan, MTQ bisa membangkitkan semangat dalam mengamalkan ajaran Al-quran. Tak kalah meriah dengan pembukaan Sea Games di Palembang sebelumnya. "MTQ ini memperat tali silaturahmi umat Islam dan umat-umat lainnya," kata Alex. Ia juga berharap pembangunan masjid raya Sriwijaya dan Islamic Center Palembang dapat segera kelar. Bupati OKU Yulius Nawawi dalam laporannya mengungkap sebanyak 1.230 kafilah mewakili 15 Kabupaten/Kota se-Sumsel ambil bagian. Masing-masing, 825 peserta, 75 dewan juri dan 70 kontingen. MTQ yang berlangsung tujuh hari, 11-17 Maret 2012 mempertandingkan tujuh cabang dan 17 golongan. (ks)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua