Nasional

Menteri Haji Janjikan Segera Bahas Usulan Menag

Jakarta (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa selama di Saudi dirinya berkesempatan bertemu dengan Menteri Haji Saudi untuk menyampaikan beberapa usulan bagi perbaikan haji mendatang. Menurut Menag, masukan Pemerintah Indonesia sudah didengar dan akan menjadi bahan evaluasi yang akan segera mereka gelar.

“Alhamdulillah, Menteri Haji Arab Saudi sangat akomodatif dan menghormati masukan kita. Mereka secara eksplisit berjanji dalam 4 hari ke depan, akan ada evaluasi, dan masukan kita dijadikan bahan kajian,” demikian penjelasan Menag kepada pers setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (10/10) petang.

Ikut mendampingi Menag dalam jumpa pers ini, Sekjen Kemenag Nur Syam, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hasan Faozi, serta Plt Kepala Pusat Informasi dan Humas Burhanuddin. Hadir juga Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten Moh. Agus Salim.

Dikatakan Menag, mewakili Pemerintah Indonesia, dirinya telah menyampaikan bahwa kuota haji yang diterima Indonesia, sekitar 211 ribuan, sudah tidak sebanding dengan animo dan jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai 240 juta-an. Akibatnya, di beberapa daerah di Tanah air, ada calon jamaah yang daftar tunggunya hingga mencapai 23 tahun.

“Karenanya saya berharap Pemerintah Kerajaan Saudi mereview kembali jatah besaran kuota Indonesia yang hanya 211 ribu tersebut,” terang Menag sambil menambahkan bahwa dirinya juga menyampaikan agar, sisa kuota negara lain yang tidak terserap, bisa dialihkan ke Indonesia.

Kepada Menteri Haji Saudi, Menag juga menyampaikan masukan terkait kondisi perkemahan di Arafah. Sementara cuaca di Arafah sangat panas, namun tenda belum dilengkapi dengan fasilitas AC. Tinggi tendanya pun relatif pendek dibanding Mina. “Pendek kata, sangat kurang nyaman untuk beribadah. Harapan Indonesia, Kerajaan Arab Saudi memberi perhatian kepada Arafah, minimal kondisi perkemahannya seperti di Mina yang ber-AC dan ketinggian tendanya memadai,” tambahnya.

Menag juga menyampaikan masukan tentang kuantitas toilet di Mina yang sangat terbatas. “Mina sangat sempit dan secara syari’ah tidak bisa diperluas areanya, karena bersifat definitif. Untuk itu, saya usul agar Kerajaan Arab Saudi memperbanyak toilet ke atas, jadi toletnya bertingkat, mungkin hingga 5 tingkat, karena mendatar hampir mustahil,” urai Menag

Hal lain yang disampaikan Menag terkait masa tinggal jamaah haji asal Indonesia, agar bisa diperpendek. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak izin terbang pemulangan yang pada tahun ini maksimal hanya 10 kloter per hari.

“Kita harus antri dengan jamaah negara lain untuk memulangkan jamaah kita. Di Bandara King Abdul Aziz Jedah, maksimal kita hanya bisa menerbangkan 10 kloter tiap harinya. Untuk itu, ke depan agar 10 kloter tersebut dimaksimalkan hingga 15 kloter tiap hari, jadi kota bisa lebih cepat pulang,” harap Menag.

Operasional penyelenggaraan haji memasuki tahap pemulangan jamaah ke Tanah Air. Kloter pertama sudah dipulangkan pada Kamis (09/10) lalu. Kloter terahir dijadwalkan akan dipulangkan dari Jeddah pada 5 November mendatang. Menag berharap, proses pemulangan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Semoga pada 5 atau 6 Nopember mendatang, seluruh jamaah kita telah sampai di Tanah Air, dan tidak terjadi hal-hal negatif,” harap Menag. (Gpenk/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua