Nasional

Menteri Agama Hadiri Pengukuhan Guru Besar Ali Maschan Moesa

Surabaya, 11/11 (Pinmas) - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menghadiri pengukuhan mantan Ketua PWNU Jawa Timur KH Ali Maschan Moesa sebagai guru besar bidang Ilmu Sosial dan Bahasa IAIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu. Acara itu juga dihadiri Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi, Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf, Kakanwil Depag Jatim H. Imam Haromain Asy`ari, serta anggota DPR RI Komisi VIII Effendi Choiri, Abdul Kadir Karding, dan Lilly Wahid. "Kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan umat Islam menjadi pemicu lahirnya pemikiran liberal di masyarakat, termasuk dalam faham keagamaan," kata Ali Maschan dalam orasi ilmiah sebagai guru besar ke-39 IAIN Surabaya. Menurut Ali Maschan yang juga anggota DPR RI dari FKB itu, liberalisme pemikiran agama itu bersumber dari masalah ekonomi atau kepentingan individu lebih didahulukan dibanding kebutuhan masyarakat secara umum. "Kaum liberalis berangkat dan muncul dari realitas sosial yang ada di masyarakat, karena kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan umat Islam di level bawah adalah termasuk masalah sosial," katanya. Mengutip pendapat Robert K. Merton dalam bukunya "Social Theory and Social Structure," Prof Ali Maschan menyimpulkan bahwa untuk mencapai puncak keberhasilan, maka seseorang akan melakukan adaptasi dengan meniadakan norma. "Ujungnya, akan terjadi empat penyimpangan dalam pencapaian tujuan, yakni konformitas, inovasi, ritualisme, dan liberalisme," katanya. Menanggapi pandangan Prof. Dr. Ali Maschan Moesa, MSi itu, Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi berharap pemahaman Islam liberal di dunia perlu dipertajam. "Penajaman mengenai pandangan liberalisme agama itu penting dilakukan, mengingat pemikiran Islam di Indonesia masih carut marut dan," katanya. Senada dengan itu, Ketua Umum PP IPNU, Ahmad Syauqi, mengatakan liberalisasi pemikiran keagamaan sebagai akibat dari kondisi perekonomian dan keterbelakangan umat tidak harus ditolak mentah-mentah. "Itu harus direspons dari sisi positif sebagai daya dorong menuju kemajuan. Liberalisasi pemikiran keagamaan secara riil akan berhadapan dengan fundamentalisme agama sebagai kekhawatiran ancaman terhadap basis nilai doktrin Islam," katanya (Sy/Ant)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua