Nasional

Menlu Australia Senang Dengarkan Suara Anak-anak

Jakarta (Pinmas) - Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr, mengaku senang mendengarkan suara anak-anak, karena itu dirinya selalu menyempatkan diri untuk mendatangi sekolah-sekolah. "Terima kasih, saya suka suara anak-anak. Terlebih disambut dengan baik," katanya saat memberikan sambutan dalam kunjungan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Manarul Huda di Jalan Rawapapan RT12/06 Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (4/4) siang.

Kedatangan Menlu Australia ke kawasan padat penduduk tersebut disambut Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat, pimpinan MI Manarul Huda, dan beberapa pejabat lainnya. Anak-anak pun menyambut Menlu Australia tersebut dengan musik dan genderang rebana. Menlu yang mendapat pengalungan bunga tersebut langsung mendekati para tokoh masyarakat dan guru MI Manarul Huda. "Saya suka suara anak-anak," kata Bob Car di atas panggung. Ia mengatakan di Indonesia ada kewajiban bagi setiap anak untuk sekolah sembilan tahun, karena itu ia pun menyambut gembira program yang dilakukan pemerintah untuk kesinambungan SD-SMP tersebut.

Ke depan, ia berharap anak-anak sekolah di Indonesia bisa melakukan telekonferens dengan anak-anak sekolah di Australia. Dengan cara itu diharapkan pula anak-anak Australia bisa belajar Bahasa Indonesia. "Jadikan kesempatan ini untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Australia," katanya sambil berulang-ulang menyampaikan rasa senangnya melihat muka-muka anak-anak sekolah di Indonesia. Sementara itu, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat kepada pers mengatakan pihaknya menyambut gembira dukungan pemerintah Australia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Bantuan Australia tidak memengaruhi kurikulum yang diterapkan pemerintah. Untuk materi pengajaran, kata Bahrul, Australia tidak ikut campur. "Jadi, jangan dibaca sebagai kecurigaan. Pemerintah Australia pun tak bermaksud mendikte. Madrasah tetap dalam sistem pemerintah. Sama dengan pendidikan lainnya. Hak-haknya sama," katanya. "Block grant" Ketua Pelaksana Akreditasi Madrasah di Indonesia, Rohmat Mulyana, mengatakan pemerintah Australia memberikan dana "block grant" sebesar 10 ribu dolar Australia kepada MI Manarul Huda sejak 2012. Dana sebesar itu untuk membantu perbaikan madrasah, seperti perbaikan sanitasi, perpustakaan, dan sarana lainnya.

Dana ini akan dicairkan dalam tiga tahap pencairan. Selain itu, ada pula pelatihan untuk delapan standar pendidikan, sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005, seperti antara lain dalam bentuk pelatihan tenaga pendidikan, perpustakaan, pengelolaan dana dan lainnya. Pemberian bantuan kepada madrasah pada Program Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia bagi Pendidikan Madrasah yang Bermutu ini direncanakan dilakukan dalam tiga tahap.

Tahap pertama, bantuan akan diberikan kepada 565 madrasah (MI dan MTs) di tujuh provinsi: Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, dan Sumsel. Tahap kedua, bantuan Australia ini akan diberikan kepada 550 madrasah. Selain dari tujuh provinsi yang sudah menerima bantuan, bantuannya diperluas lagi ke provinsi Sumut, Sulsel, NTB dan Lampung. "Kapan dimulainya, hal itu masih dilakukan verifikasi," katanya. Untuk bantuan tahap ketiga akan diberikan kepada 385 madrasah. Sebanyak enam provinsi akan mendapat bantuan serupa, tapi provinsi mana saja yang akan memperoleh dana "block grant" itu belum dapat ditentukan. "Jadi, bantuan Australia nantinya akan diberikan kepada 1.500 madrasah yang diharapkan pada 2016 sudah selesai. Kriteria madrasah yang mendapat bantuan, antara lain belum mendapat akreditasi, pemilikan lahannya jelas, tidak ada konflik di antara pengurus madrasah, kualitas madrasahnya memprihatinkan," katanya.(ant/ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua