Nasional

Menlu Australia Ingin Madrasah Indonesia Ber-Skype dengan Sekolah Australia

Jakarta (Pinmas) - Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, berharap semua madrasah di Indonesia bisa ber-Skype dengan sekolah di Australia. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi siswa di Australia untuk belajar dan berbahasa Indonesia. Hal ini disampaikan Bob Carr ketika melakukan kunjungan resmi terhadap madrasah sasaran program Kemitraan Pendidikan Australia - Indonesia bagi Pendidikan Madrasah yang Bermutu di MI Manarul Huda, Bintaro, Jakarta, Kamis (04/03).

Hadir dalam acara ini, Dubes Australia, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hayat, dan Deputy Menkokesra, Sudjana Royat. Bob Carr mengaku senang berkesempatan mengunjungi madrasah di Indonesia. Bob Carr mengatakan, dirinya selalu senang datang ke madrasah dimanapun dan yang paling saya sukai adalah sambutan suara anak-anak. Kami sangat senang menjadi tetangga dan sahabat Indonesia. Melihat senyum anak Indonesia seperti melihat senyum anak-anak Australia di sekolah Australia, terang Bob Carr. Disinggung mengenai harapan Bob Carr, Bahrul Hayat mengatakan, Kementerian Agama akan mencarikan apa yang disebut sister school antara madrasah dengan sekolah di Australia. Madrasah yang tertarik untuk melakukan kerjasama akan kita partnerkan dengan sekolah di Australia, papar Bahrul.

Blockgrant Untuk Akreditasi Madrasah Sementara itu, Ketua Unit Pelaksana Program Akreditasi Madrasah (UPPAM), Rohmat Mulyana menjelaskan bahwa Program Kemitraan Pendidikan Australia - Indonesia bagi Pendidikan Madrasah yang Bermutu sudah berjalan sejak 2012. Pada kesempatan ini, kunjungan Menlu Australia ini dalam rangka melihat langsung progress dari program tersebut. Rohmat menjelaskan bahwa MI Manarul Huda Pesanggrahan Jaksel ini merupakan satu dari 565 madrasah yang mendapat dukungan dari Program Kemitraan Australia - Indonesia tahap satu. Untuk meningkatkan akreditasinya, tambah Rohmat, MI Manarul Huda mendapatkan blockgrant 10.000 Dollar Australia yang akan dicairkan dalam tiga tahapan pencairan. Selain itu, MI ini juga akan mendapatkan pelatihan terkait 8 Standar Nasional Pendidikan secara gratis.

Menurut Rohmat, 565 madrasah ini tersebar di 7 provinsi, yaitu: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Untuk Tahap 2, bantuan akan diberikan kepada 550 madrasah di sebelas provinsi (Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, NTB, dan Lampung). Sekarang ini masih dalam tahap verifikasi madrasah dan implementasinya diperkirakan pada pertengahan tahun ini, terang Rohmat. Adapun untuk tahap 3, bantuan akan diberikan pada 385 madarsah sehingga jumlah madrasah yang akan memperoleh bantuan, 1500 madrasah. Program ini direncanakan akan berlangsung sampai tahun 2016, tutup Rohmat. (mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua