Nasional

Menag: Zakat Solusi Terbaik Atasi Kesenjangan

Jakarta(Pinmas) - Menteri Agama H Suryadharma Ali mengatakan, zakat menjadi solusi terbaik yang diajarkan Islam untuk mengatasi kesenjangan pendapatan dan kekayaan. Islam tidak membiarkan isu kemiskinan melahirkan keresahan sosial atau menyuburkan tindak kekerasan dan kemerosotan moral di masyarakat. Zakat, infaq dan shadaqah merupakan sumber dana yang tepat untuk melindungi dan memberdayakan lapisan masyarakat yang lemah,” papar Menag menjelang buka puasa bersama dan santunan Yayasan Pendidikan Al Wathoniyah Jakarta Timur, Selasa (7/8).

Hadir Kepala Kemenag Jakarta Timur H Achmadi, Pimpinan Pengurus Yayasan Al Wathoniyyah Pusat Putri H Hasanah Hasbiyallah, MM dan sejumlah undangan lainnya. Usai member wejangan, Menag meresmikan lapangan putsal Yayasan Al Wathoniyah Putri yang berlokasi di kompleks perguruan Islam tersebut. Menurut Menag, zakat sebagai kewajiban keagamaan Islam hanya mungkin terlaksana secara efektif dan optimal jika dikelola secara amanah. Zakat yang dikelola secara benar dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat yang berhak menerimanya. Menag menjelaskan, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang tiga hal, yakni kemiskinan, kebodohan, dan penyakit, yang merupakan musuh kemanusiaan.

Ketiganya dapat menggoyahkan sendi kehidupan, menghancurkan ketenteraman, menghalangi ukhuwah serta meruntuhkan kemandirian dan kejayaan bangsa. Di sinilah kita melihat penting dan strategisnya zakat dan ibadah sosial lainnya sebagai sistem pendistribusian kekayaan yang memungkinkan setiap orang dalam segala kondisi terjamin kebutuhan pokoknya. Islam tidak membiarkan isu kemiskinan melahirkan keresahan sosial atau menyuburkan tindak kekerasan dan kemerosotan moral di masyarakat. Zakat dan filantropi Islam lainnya, seperti wakaf dan sebagainya adalah solusi yang diajarkan Islam untuk mengatasi kesenjangan pendapatan dan kekayaan. Orang yang berpuasa dilatih untuk turut merasakan betapa berat penderitaan orang-orang yang hidup serba kekurangan, orang-orang yang tergolong kategori fakir miskin.

Puasa mendidik kaum muslimin agar hidup berperi kemanusaian, toleran dan berjiwa sosial yang tinggi. Puasa melatih sifat pemurah pada orang muslim dan menghilangkan sifat tuna sosial yang berbahaya bagi kelangsungan masyarakat. Hadits Nabi Muhammad SAW, Tidak termasuk umat kami, siapa saja yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya tidak dapat tidur karena kelaparan, sedangkan dia mengetahuinya. (dik)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua