Nasional

Menag: Sudah Saatnya Kaum Moderat Speak Up

(foto: furqan)

(foto: furqan)

Surabaya (Kemenag) --- Kementerian Agama selama tiga tahun terakhir kerap mendengungkan mengenai moderasi beragama. Moderasi beragama, maksudnya cara beragama yang moderat, lawan dari ekstrem.

Hal ini disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam Dialog Keagamaan dan Kebangsaan dengan sejumlah tokoh dan ormas Islam yang digelar Kemenag bekerjasama dengan Lakpesdam PBNU dan MUI.

Dalam dialog yang digelar 15 - 16 Juli 2018 tersebut, hadir puluhan perwakilan ormas Islam, perwakilan MUI pada 19 daerah rawan konflik di Indonesia, serta perwakilan Kesbangpol pada daerah rawan konflik. Sebelumnya,telah hadir pula menjadi narasumber Ketua MUI KH. Ma'aruf Amin dan Ketua Komisi VIII Ali Taher.

Pemahaman beragama yang ekstrem menurut Lukman, dimaksudkan pada pemahaman yang terlalu konservatif maupun terlalu liberal dalam beragama. Padahal, menurut Lukman, kelompok dengan pemahaman macam ini sebenarnya tidak banyak. Tapi menurut menteri yang aktif di sosial media ini, suara kelompok ekstrem di lini masa cenderung lebih ramai dibandingkan kelompok moderat. Selama ini, Lukman merasa kelompok moderat cenderung memilih diam di lini masa.

"Saya kira, sudah saatnya kaum moderat untuk speak up", kata Lukman di Surabaya, Senin (16/07).

Lukman berharap, kelompok moderat dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat bagaimana praktik moderasi beragama seharusnya dilakukan. Oleh karena itu, Lukman menyambut baik usaha-usaha untuk menyebarkan mengenai moderasi beragama. Termasuk, yang dikemas dalam Dialog Keagamaan dan Kebangsaan tersebut.

Lukman meminta, ormas-ormas keagamaan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang bagaimana beragama. Disamping itu, Lukman mengaku kerap mendorong jajaran Kementerian Agama, mulai dari penyuluh agama, madrasah, guru agama hingga perguruan tinggi untuk melakukan promosi moderasi beragama.

"Kementerian Agama saat ini membawahi 58 PTKIN. Saya harap PTKIN dapat menjadi agen untuk menyebarkan wacana tentang moderasi beragama," ujar Lukman.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua