Nasional

Menag: Subsidi BBM, Hak Rakyat Miskin

Jakarta (Pinmas) - Subsidi BBM merupakan hak warga miskin. Sayangnya, selama ini, subsidi BBM banyak dinikmati orang kaya. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali ketika memberikan Bantuan Langung Sementara Masyarakat (BLSM) secara simbolik kepada warga penerima BLSM di kantor Pos Pekayon, Jakarta Timur, Sabtu (22/6). BLSM tersebut merupakan program bantuan yang diberikan pemerintah kepada warga miskin sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan dan diumumkan pemerintah tadi malam, Jumat 22/6.

Menag memberi ilustrasi, bahwa warga miskin selama ini mengkonsumsi BBM hanya 5 liter perhari, sementara orang kaya 15 liter perhari. Kalau 15 liter maka nilai subsidinya Rp. 85.000,-/hari. Kalau sebulan, subsidi yang diterima orang kaya mencapai Rp. 2.400.000, terang Menag. Itu tidak adil, tegasnya. Jadi harga BBM, menurut Menag lebih lebih baik dinaikkan. Dana kompensasi tersebut selanjutnya diperuntukkan buat sekolah, buat raskin, dan beasiwa bagi 16,6 juta siswa miskin. Selain itu, ada juga diperuntukan bagi program keluarga harapan, dan pembangunan infrastruktur.

Dengan kenaikan BBM ini, keuangan Negara menjadi kuat, dan program bagi warga tidak mampu lebih banyak, terang Menag. Ketika ditanya mengapa program BLSM ini hanya 4 bulan, Menag menjelaskan, bahwa program ini dalam rangka menutup inflasi atas kenaikan BBM. Program ini membantu daya beli mayarakat tetap, minimal dalam jangka waktu empat bulan, sehingga dengan demikian kenaikan BBM ini tidak terasa, tutur Menag. Setelah empat bulan, diperkirakan kondisi akan kembali stabil, karena ada penyesuaian pendapatan warga yang pasti juga naik, tidak stagnan, dan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat juga kembali stabil. Lebih lanjut, Menag yang didampingi Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, menjelaskan bahwa menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir pemerintah.

Saat ini konsumsi BBM terus naik, karena jumlah kendaraan motor dan mobil terus bertambah. Karena konsumsi BBM bertambah, maka subsidi BBM juga bertambah. “Kenaikkan BBM adalah rasional, terang Menag. Sementara itu, Kasmudi, salah seorang penerima BLSM yang diberikan langsung Menteri Agama bersyukur dengan program BLSM tersebut. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai supir taksi dengan 4 anak, akan memanfaatkan bantuan uang Rp. 300.000,- itu untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya. Selain itu juga untuk membeli kebutuhan sembako.

Rasa syukur juga diungkapkan oleh Yani, seorang ibu rumah tangga, dan Abdul Madjid, seorang buruh pasar, yang juga memperoleh bantuan. Kantor Pos Pekayon, Jakarta Timur melayani 3.657 warga penerima BLSM. Masyarakat berharap program BLSM tersebut dilanjutkan, karena sangat membantu ekonomi mereka dalam memenuhi kebutuhan utamanya. Pemberian BLSM tersebut berjalan tertib, dan mendapatkan pengamanan sejumlah anggota Polisi serta dibantu Satpol PP DKI Jakarta. (DM)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua