Nasional

Menag Resmikan Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan

Depok(Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali meresmikan "Program Pendidikan Terapan Terpadu Anak Harapan" di Ponpes Fathul Khair di Sumur Bandung III, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jabar, Senin (20/2). "Program ini diharapkan dapat mengubah angka kemiskinan dan membawa kemajuan bangsa," kata Menag pada acara yang dihadiri Dirjen Pendis Nur Syam, Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Somad, Kanwil Kemenag DKI Muhaimin Lutfi, dan sejumlah pejabat setempat. Program ini didedikasikan bagi anak terlantar. Usai pendidikan, anak-anak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, anak terlantar dan mengangkat derajat anak kurang mampu, kata Dirjen Pendidikan Islan, Nur Syam dalam laporannya.

Pihaknya, untuk menyukseskan program tersebut, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Sosial, Hukum, Kepolisian dan Pemberdayaan Perempuan. Kegiatan ini melibatkan 10 ribu anak di 300 ponpes di tanah air. Diharapkan santri dapat mengikuti pendidikan agama dan keagamaan, juga santri dapat ikut pendidikan terapan, pertanian dan perbengkelan sehingga menghasilkan tenaga terampil. Dengan program ini, kata Nur Syam, anak marjinal yang selama ini dianggap kelas dua di masyarakat dapat dihilangkan. Menurut Menag Suryadharma Ali, hingga kini masih banyak pengamat menyebut pemerintah tak alami kemajuan, terutama di bidang ekonomi dan lainnya. Pihaknya merasa bersyukur, kata Menag, di Eropa yang mengalami krisis tetapi Indonesia mengalami pertumbuhan bagus.

Bukti ekonomi berkembang bisa dilihat dari APBN yang terus meningkat, anggaran pendidikan meningkat tajam. Pengelola pendidikan ada di Dikbud dan Kemenag. "Anggaran pendidikan naik pada 2005 Rp6 triliun sekarang pada 2012 naik menjadi Rp33 triliun. Dengan peningkatan itu diharapkan tak ada anak yang tidak menikmati pendidikan," jelas Menag. Harapan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, kata Menag, secepatnya tak ada lagi anak yang tak menikmati pendidikan. Ini pesan Presiden SBY. Sekarang bantuan pendidikan banyak berupa BOS dan beasiswa. Pemerintah kerja keras agar pendidikan dapat terselenggara dengan baik bagi semua anak dari berbagai golongan, kata SDA, sapaan akrab Suryadharma Ali.

Menag menjelaskan, anak jalanan, terlantar yang terlibat dari berbagai kasus sebelumnya tak memperoleh harapan ke depan disebabkan berbagai hal. Di sisi lain yang bersangkutan punya kemampuan. Kehidupan anak di jalanan tak memiliki pendapatan yang layak. Karena itu, mereka harus ikut pendidikan. Menag mengakui anak jalanan umumnya jarang yang betah di Ponpes karena di jalanan dapat uang setiap hari. Tapi yakinlah di sini mendapat ilmu setiap hari yang bisa mengubah masa depan lebih baik.

Memang ada orangtua ada yang menjadikan anak sebagi tulang punggung ekonomi keluarga. Kini ada keluarga kehilangan sumber pendapatan. Tapi dengan belajar dengn baik, anak didik akan mengubah keadaan lebih baik. Menag mengajak semua pihak untuk mendukung program tersebut. Belum tentu kesempatan yang baik datang lagi. Karena itu manfaatkan kesempatan ini agar anak didik bisa menghasilkan pemimpin yang membawa kemajuan bagi bangsa ini. (ant/ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua