Nasional

Menag: Perlu Transformasi Kebangsaan

Yogyakarta (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan Bangsa Indonesia perlu melakukan transformasi kebangsaan di tengah realitas mutu pendidikan yang belum menggembirakan. Indeks perkembangan pendidikan nasional berada pada posisi mengkhawatirkan, karena itu perlu exit strategy untuk menghadapinya, kata Suryadharma Ali saat memberi sambutan pada HUT Nahdlatul Ulama (NU) Ke-90 di Lapangan Mandala Krida Yogyakarta, Rabu (15/05).

Hadir dalam kegiatan ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muh. Nuh serta sejumlah pengurus besar PB NU dan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU. Menurut Menag, berdasarkan hasil penelitian Educational for All Global Monitoring Report tahun 2011, indeks perkembangan pendidikan Indonesia berada pada posisi 69 dari 127 negara. Posisi ini kalah dari Malaysia (65) dan Brunei Darussalam (34). Karena rendahnya pendidikan di Indonesia itu, menurut Menag, prinsip pendidikan harus ditegakkan. Jadikan guru sebagai sosok yang dihormati, karena mereka bukan mesin. Mereka adalah manusia yang harus dihormati hak dan martabatnya, terang Menag Menag menegaskan bahwa untuk melakukan transformasi kehidupan bangsa itu, yang paling ideal adalah melalui pendidikan.

Salah satu elemen yang menjadi syarat terjadinya transformasi pendidikan, lanjut Menag, adalah kurikulum; tentunya selain pendidikan dan tenaga pendidikan, sarana-prasarana dan manajemen. Untuk itu, Menag menegaskan, kurikulum 2013 menjadi tanggung jawab bersama agar kualitas pendidikan nasional, termasuk di dalamnya pendidikan Islam, mampu menyiapkan generasi unggul yang kompetitif. Perubahan Dunia terus berubah, perkembangan dan kebutuhan masyarakat pun demikian. Karena itu perubahan kurikulum merupakan tuntutan zaman, baik dari sisi sosial-budaya, akademik maupun industri, kata Menag.

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah melahirkan jenis-jenis pekerjaan baru yang memerlukan kesiapan siswa untuk menaklukan pekerjaan tersebut, tambah Menag. Sehubungan itu, perubahan kurikulum diproyeksikan pada peningkatan kesiapan siswa melanjutkan pendidikan dan mempersiapkan mereka agar dapat meraih kehidupan di masa depan yang berkualitas. Terkait dengan itu, kyai, guru, dan ustadz yang juga menjadi titik pusat dalam pengembangan kurikulum diharapkan dapat mendukung penerapan kurikulum 2013. Para guru Ma'arif dituntut membangun generasi berdaya saing tinggi dan bermartabat, kata Menag. (ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua