Nasional

Menag Panen Raya di Ponpes Al Zaitun

Haurgelis(Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali melakukan panen raya di kawasan persawahan kompleks Pondok Pesentren (Ponpes) Al Zaitun, Rabu pagi, dengan ditandai pemotongan padi jenis sidomilirsuda. Panen raya tersebut disaksikan para pengajar Ponpes tersebut. Hadir pada saat itu Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ace Saefuddin, Kapuslitbang Kerukunan Agama Kemenag Nurcholis Setiawan, Setditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin dan sejumlah pejabat Kemenag Jawa Barat. Jenis padi Sido Milir Suda tergolong istimewa. Selain kuat terhadap terpaan angin, tahan dari rontok dan memiliki butir banyak. Anak padi bisa mencapai 20 batang, butiran sekitar 560. Untuk satu hektare bisa menghasilkan 60 ton gabah kering. Itu perhitungan saat musim kemarau. Jika musim hujan bisa lebih banyak lagi. Jenis padi ini, menurut Pimpinan Ponpes Al Zaitun, Panji Gumilar, dalam setahun bisa tiga kali panen dengan menggunakan air di sawah dalam kondisi normal.

Saat ini di kawasan persawahan Ponpes itu ditanam sekitar 1 hektare. Panji berharap, melalui organisasi Peguyuban Petani Penyanggah Ketahanan Pangan Indonesia (P3KPI), bibit unggul padi tersebut bisa segera disosialisasikan kepada para petani secara nasional. Saya berharap petani nanti beli bibitnya ke P3KPI, pinta Ponpes Al Zaitun itu. Ketahanan Pangan Dalam sambutannya, Menag Suryadharma Ali menyampaikan apresiasinya kepada Panji Gumilar yang begitu serius mengelola ponpes. Termasuk di dalamnya pembelajaran pertanian bagi para santrinya. Ponpes itu telah memberikan prestasi tersendiri terhadap dunia pertanian.

Ia berharap petani ke depan dapat memperoleh hasil lebih baik lagi. Indonesia, lanjut dia, di bidang pertanian dihadapkan pada persoalan puso, hama, lahan pertanian makin menyusut dan kualitas produksi yang makin rendah. Hal itu ditandai dengan banyaknya impor buah-buahan, sayuran dan kedelai yang harus didatangkan dari luar negeri. Padahal, Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Karena itu, upaya yang dilakukan seperti di Al Zaitun perlu diberi apresiasi. Hal itu merupakan bagian dari upaya menciptakan ketahanan pangan bagi negeri ini. Ponpes ini juga memberi perhatian luas terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan sumber daya manusia atau SDM kini menjadi perhatian serius pemerintah.

Persaingan SDM di era global tak boleh menjadikan SDM bangsa ini tertinggal. Justru harus dipacu seperti yang dilakukan di Al Zaitun, katanya. Di Ponpes ini, ia menjelaskan, santri diperkenalkan dengan realitas yang ada. Seperti lingkungan pertanian, hewan dan teknologi lainnya. Tidak melulu mengandalkan buku teks yang dibuat dua puluh tahun lalu, tetapi santri diajak berkreasi, melakukan inovasi dan kegiatan olahraga lainnya. Untuk itu pula Suryadharma Ali minta prestasi yang sudah dicapai itu agar terus dikembangkan. Para tenaga pengajar diharapkan dapat terus memberikan motivasi kepada para santri. Sebab, ilmu pengetahunan demikian cepat berkembang. Manusianya tidak boleh makin tertinggal. (ant/ess)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua