Jakarta (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengimbau seluruh tayangan televisi dapat menyesuaikan program acaranya selama Ramadhan. Dengan menyuguhkan acara-acara religius yang memberikan edukasi keimanan. Tak cukup itu saja, Menteri Agama lebih mengkiritik tayangan lawak dan hiburan yang selama ini mendominasi tayangan televisi. Selama bulan puasa kedua program tersebut perlu diminimalisir. Kan bisa saja acara lawakan itu diganti dengan acara lain yang lebih bernilai selama Ramadhan. Begitu juga acara hiburan lainnya,” ungkap Suryadharma Ali di kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta, Selasa (17/7).

Menurutnya program lawakan sangatlah tidak tepat ditayangkan pada bulan puasa. Lawakan yang ada selama ini lebih berkesan menghina orang lain. Nilai hiburannya sangatlah sedikit. Hingga tak pantas ditayangkan selama Ramadhan. Sedangkan tayangan hiburan lain, sambung dia seperti infotainment bisa lebih dikreatifkan lagi. Tidak lebih menyebarkan kabar-kabar yang tidak tepat. Bahkan terkesan gosip yang sesungguhnya merugikan orang lain. Saya meminta semua pihak bisa menghargai makna Ramadhan ini. Termasuk program-program acaranya, tegasnya.

Suryadharma Ali mengajak moment Ramadhan sebagai langkah memperbaiki diri. Menata kembali kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan mengembangkan sikap menghormati dan menghargai. Sikap menghormati itu pun, kata Menteri Agama perlu dikembangkan pada tempat-tempat hiburan malam. Pengelola hiburan malam harus menyesuaikan aktifitasnya dengan bulan suci ini. Agar tidak ada persinggungan kelompok. Bagi ormas-ormas Islam diminta tidak anarkis. Mari sama-sama saling menjaga bulan Ramadhan ini, pungkasnya. Aparat keamanan perlu lebih dioptimalkan kinerjanya. Bukan hanya menjaga kekhusyuan bulan puasa saja. Tapi juga memberikan perlindungan bagi semua kelompok yang ada. Restoran, hiburan malam, televisi, dan acara lainnya perlu bersama-sama menghormati Ramadhan ini, tuturnya. (rko)