Nasional

Menag Minta PTAI Terapkan Standar Khusus

Garut (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta perguruan tinggi agama Islam menerapkan standar khusus dalam kurikulum ajarnya. "Perguruan tinggi agama Islam bisa menerapkan benchmarking untuk memperbaiki moral mahasiswa dan lulusannya agar kredibel,"ujar Menag dalam sambutannya di wisuda sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Al Musaddadiyah, Garut, Senin (25/6).

Standarnya pun harus aplikatif dengan mengacu pada kebutuhan mahasiswa, prioritas pembangunan nasional, dan pembangunan ekonomi. Kelembagaannya pun, lanjut Menag harus terstruktur sehingga publik bisa mengembangkan kepribadiannya. Sementara dukungan pendanaan harus diupayakan memadai agar selalu tercipta inovasi."Perbanyak penelitian untuk modal pembangunan bangsa disertai kekuatan moral demokratis pembentuk masyarakat madani,"terang Menag. Ketua Yayasan Al Musaddadiyah Prof Ummu Salamah juga berpesan pada 195 lulusan di wisuda ke-22 ini agar berpegang pada sebuah prinsip.

"Lulusan kita harus menjadi cendikia kontemporer dengan keunggulan syiar agama. Tiap alumnus juga perlu mempunyai sense of crisis agar bisa mengabdikan dirinya di tengah masyarakat dengan modal akhlaqul karimah,"tegasnya. Ketua STAI Al Musaddadiyah Abdul Halim menjelaskan, sejak tahun 1976, lembaganya telah menghasilkan cendikia yang mengemban misi sosial dan dakwah. Peningkatan pun terus dilakukan hingga tepat pada tahun 2008 lalu menggondol akreditasi B. Kebanggaan pada Al Musadaddiyah ditunjukkan salah satu almamaternya yang lulus 14 tahun lalu, Bupati Garut Aceng HM Fikri.

Dia meyakini, almamaternya menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk berkompetisi. Di sisi lain, dia berharap kontribusi itu dikembangkan pula ke ranah birokrasi untuk menggenjot Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Garut yang terpaut 3,03 poin. IPM di Kabupaten Garut tercatat pada 2009 (70,98) kemudian 2010 (71,36) serta pada angka proyeksi 2011 bertengger pada 72,00, juga peningkatannya masih dibawah satu digit atau dinilai jeblok. "Pendidikan disini saya nilai cukup, tapi angka itu bukan jaminan dibandingkan peningkatan kualitas serta pemerataan pendidikan dan partisipasi pendidikannya,"urai Aceng.(Rep/indah)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua