Sampang (Pinmas) --- Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali meminta para ulama Madura untuk terus bersabar dalam merangkul pengikut Syiah Sampang. Permintaan ini disampaikan Menteri Agama dalam Silaturahmi bersama para Ulama se-Madura (Bassra), di Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Sampang Madura, Rabu (24/7).

Walaupun berat, mohon tetap merangkul mereka meski saya tahu para ulama di sini sudah berkali-kali melakukan itu dan belum membawa hasil yang positif. Tapi saya masih optimis masalah ini masih bisa diselesaikan, ujar Menag. Menurut Menag, merangkul merupakan cara dakwah yang sudah terbukti berhasil membuat beberapa pengikut Ahmadiyah bertaubat. Menag menyadari bahwa ini merupakan tugas berat namun dirinya sekali lagi mengajak agar ulama Madura tetap berusaha merangkul mereka untuk kembali ke ajaran Islam Ahlushunnah wal Jamaah.

Bertaubat itu butuh proses, karena ini masalah kenyakinan. Makanya mereka harus dirangkul, walaupun penuh kesabaran, pinta Menag. Terkait pendapat ulama Madura bahwa aliran Syiah itu sesat, Menag meminta agar itu disikapi dengan arif. Menag mengingatkan bahwa pandangan yang demikian tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan tindak kekerasan. Apalagi cara kekerasan juga bukan merupakan penyelesaian terbaik. Saya yakin tidak terbesit dalam benak para ulama untuk melakukan tindak kekerasan. Islam juga melarang untuk melakukan kekerasan.

Penyelesaian dengan kekerasan sama sekali tidak diizinkan oleh Islam, terang Menag. Namun, membiarkan mereka juga bukan watak ulama. Karena watak ulama itu selalu mengajak berdakwah, tambah Menag. Menag meminta para ulama Madura untuk merangkul para pengikut Syiah di Sampang. Menurutnya, dakwah dengan merangkul adalah cara yang paling tepat karena dengan begitu kita bisa berkomunikasi dengan baik dan leluasa. Jika komunikasinya mudah, maka pesan-pesan para ulama akan dapat disampaikan dengan mudah pula sehingga dengan begitu diharapkan akan ada perubahan, ujar Menag. (cw)