Nasional

Menag Minta IAIN Tulungagung Kembangkan Laboratorium Pancasila

Menag berbicara pada Silaturrahim Kebangsaan, Pancasila sebagai Rumah Bersama Semua Umat Beragama di  IAIN Tulungagung. (foto: sugito)

Menag berbicara pada Silaturrahim Kebangsaan, Pancasila sebagai Rumah Bersama Semua Umat Beragama di IAIN Tulungagung. (foto: sugito)


Tulungagung (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim meminta IAIN Tulungagung untuk mengembangkan laboratorium Pancasila.

Hal ini disampaikan Menag saat menjadi pembicara pada Silaturrahim Kebangsaan, Pancasila sebagai Rumah Bersama Semua Umat Beragama, Rabu (10/05), di Aula KH. Arif Muttaqin IAIN Tulungagung.

Menurut Menag, diperlukan kajian dan usaha serius untuk menjadikan Pancasila teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Inisiatif ini penting, di tengah semakin minimnya perhatian masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila. Sementara pada saat yang sama, muncul tantangan gerakan transnasional yang berpotensi merongrong persatuan dan kesatuan bangsa.

Menag menegaskan bahwa Pancasila merupakan hasil konsensus bangsa untuk merajut kebhinekaan bangsa Indonesa. Untuk itu, dalam konteks pendidikan, perlu disusun strategi pembelajaran yang menarik bagi para pelajar sehingga Pancasila mudah terinternalisasi dalam perilaku hidup sehari-hari.

Sebelumnya, Rektor IAIN Tulungagung Maftukhin menyampaikan adanya riset yang dilakukan Tim Peneliti IAIN Tulungagung. Salah satu simpulannya mengatakan, Tulungagung merupakan kota lahirnya Bhineka Tunggal Ika. Karena guru dari Empu Tantular (penulis Sutasoma) adalah Sri Gayatri Rajapatni yang merupakan tokoh Tulungagung. Makamnyapun di Tulungagung.

"Sudah menjadi keharusan bahwa civitas akademika IAIN Tulungagung memiliki komitmen yang tinggi pada nilai-nilai kebangsaan dan kebhinakaan," katanya.

Sementara itu Bupati Tulungagung Syahri Mulyo menyampaikan silaturrahim kebangsaan yang dilaksanakan IAIN Tulungagung sangat penting sebagai momentum untuk membangun kehidupan umat beragama yang bermartabat.

Syahri Mulyo menambahkan sekarang ini banyak yang melupakan Pancasila. Seyogianya Pancasila diinternalisasikan secara demokratis dan menarik terutama untuk kalangan muda dan mahasiswa.

Hadir dalam kegiatan Silaturrahim Kebangsaan Nizar Ali Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam, Rektor PTKIN Se-Indonesia, Khoirul Huda Basyir Sekretaris Menteri Agama, Syahri Mulyo Bupati Tulungagung, Pengasuh Pondok Pesantren dan Pimpinan Ormas se-Eks Karesidenan Kediri.(RB/mkd/mkd)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua