Nasional

Menag: Mari Wujudkan Indonesia Bebas Anak Jalanan

Jakarta (Pinmas) - Menteri Agama, Suryadharma Ali mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia bebas anak jalanan. Ajakan ini disampaikan Menag ketika membuka acara Gebyar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (Selasa, 10/07/2012). Jangan biarkan anak jalanan terus tumbuh di jalanan. Sebab, dengan membiarkan mereka, maka kemiskinan akan terus berkembang. Dengan membiarkan mereka, maka potensi kejahatan juga akan meningkat, tegas Menteri Agama.

Menurut Menteri Agama, anak yang hidup di jalanan seringkali menjadi korban kekerasan seksual dan sasaran kekerasan fisik. Bahkan, mereka juga menjadi korban mutilasi. Jika anak-anak di jalanan, pasti mereka tidak mengenyam pendidikan. Bisa dipastikan juga mereka tidak merasakan kasih sayang, ujar Menteri Agama. Menteri Agama mengatakan bahwa program Kementerian Agama untuk mengatasi anak jalanan adalah melalui pendidikan berakhlak. Namun, oleh karena problem utama anak jalanan adalah tempat tinggal, maka hal itu perlu disiapkan juga. Jika anak jalanan sudah mempunyai tempat tinggal, maka upaya untuk menyekolahkan mereka di lembaga pendidikan akan lebih efektif. “Jika anak jalanan sudah mempunyai tempat tinggal, maka mereka diharapkan akan betah sekolah, kata Menteri Agama.

Terkait dengan dua persoalan tersebut, Menteri Agama menilai bahwa pondok pesantren merupakan salah satu jawaban atas kebutuhan lembaga pendidikan berakhlak, sekaligus solusi atas masalah tempat tinggal. Sehubungan dengan itu, Menteri Agama berharap pondok pesantren bisa ikut berperan aktif dalam membebaskan Indonesia dari anak jalanan. Kegiatan Gebyar PAI tahun 2012 bertujuan melatih, memperkenalkan, dan menanamkan nilai-nilai pendidikan Agama Islam mulai dari anak usia didik. Selain itu, Gebyar PAI juga menjadi ajang lomba prestasi tentang seni budaya Islam tingkat PAUD.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian Kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2012 yang kali ini giliran Kementerian Agama sebagai leading sector penyelenggaraannya. Gebyar PAI tahun 2012 mengusung tema “Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak. Adapun subtemanya adalah Saya Anak Indonesia Beriman, Jujur, Cerdas, Sehat, Berakhlak Mulia, dan Berprestasi. Menurut Menteri Agama, salah satu ciri kota ramah anak adalah kota yang bersih dari anak-anak jalanan. Acara pembukaan Gebyar PAI dihadiri oleh Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Pusat Informasi dan Humas (Kemenag), Zubaidi, serta Direktur Pendidikan Agama Islam, Amin Haedari.

Acara yang dilaksanakan Kemenag bekerjasama dengan Muslimat NU ini juga dihadiri sekitar 2.000 anak-anak yang berasal dari Taman Kanak-Kanak di wilayah Jabodetabek. Kepada anak-anak Indonesia, Menteri Agama berpesan agar terus memupuk cita-cita. Sebab, jika tidak mempunyai cita-cita, maka hidup ini tidak bertujuan. Menteri Agama meminta anak-anak untuk mencontoh orang-orang yang baik, berilmu, sukses, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al-Farabi, dan lainnya, sehingga nantinya bisa menjadi manusia yang baik, sukses, serta berguna bagi orang tua, masyarakat, agama, dan bangsa Indonesia. Maukah anak-anak menjadi Menteri? Adakah yang mau menjadi Ketua Umum Muslimah? Adakah yang mau menjadi Ketua Umum PBNU?, tanya Menteri Agama yang disambut teriakan penuh semangat dari anak-anak, "mau". (is)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua