Nasional

Menag : Mahasiswa Adalah Orang Pilihan

Menag (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan seorang mahasiswa adalah orang pilihan yang bisa mengenyam pendidikan lebih dari setiap individu. Apalagi mahasiswa yang berada dalam lingkup organisasi intra/ekstra di setiap kampus.

Hal itu dikatakan Menag pada saat menerima tamu dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di ruang kerjanya, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (15/09).

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Ditjen Pendis Kamaruddin Amin, Ketum PMII Aminuddin Matup, Bendahara Umum PB PMII Ahmad Riduan Hasibuan, Sekretaris PM PMII Luqi Sa’adilah, Fungsionaris PB PMII Yakin Simatupang.

“Aktivis mahasiswa adalah orang yang elitis, orang pilihan, yang lebih lagi ada kata Islamnya,” kata Menag.

Bahkan, Menag menambahkan bahwa orang yang berkumpul di organisasi (Intra kampus) khususnya PMII bukan orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang pilihan dari berbagai mahasiswa untuk dapat memberikan perubahan positif pada dunia kampus.

“Namun, yang menjadi tak kalah penting adalah bagaimana kita mencitrakan organisasi intra kampus ini sesuai dengan namanya memberikan hal yang positif,” kata Menag.

“Melihat kondisi kekinian, paham-paham Ahlussunnah waljamaah (Aswaja) seperti apa yang ingin ditonjolkan oleh teman-teman PMII agar sesuai dengan kondisi yang dihadapi,” imbuhnya.

Menag berpesan kepada segenap aktivis mahasiswa agar jangan larut dalam paham kanan atau kiri. Karena, seharusnya aktivis itu berada pada posisi netral, tidak kiri atau tidak kanan. Aktivis mahasiswa itu harus sensitif dengan paham kemasyarakatan, paham yang berkaitan dengan politik, sosial, kenegaraan, kebangsaan, Pancasila yang sudah final, dan juga NKRI. “Dalam hal ini PMII sangat bermakna jika dapat memberikan pemikiran dalam membangun bangsa,” urai Menag.

Dalam hal persoalan Lembaga Dakwah Kampus (masjid kampus), Menag berharap kepada organisasi intra kampus (PMII) agar dapat dikelola dengan baik, agar sejalan dengan ajaran Aswaja. Karena dalam pantauan Menag, aktivis-aktivis kampus ini rata-rata alumni pondok pesatren yang sudah banyak mengenyam pendidikan agama. Jadi harus dipoles juga terutama penampilan, agar dapat meyakinkan. (Arief/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua