Nasional

Menag Lepas Gerak Jalan Kerukunan Beragama

Jakarta (Pinmas) —- Menag Lukman Hakim Saifuddin melepas Gerak Jalan Kerukunan Beragama yang diselenggarakan umat Buddha untuk memperingati 50 Tahun Usia Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (PBDNSI), Minggu (19/10).

Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa sebagai bangsa yang besar, majemuk, dan plural, masyarakat Indonesia harus senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan. Menurutnya, bangsa ini selalu berproses menjadi dewasa dalam konteks kerukunan, karena pengalaman sejarah telah membuktikan sekurang-kurangnya kita membutuhkan 350 tahun untuk mempersatukan bangsa ini dari berbagai macam perpecahan.

“Kita tidak boleh bermain-main, apalagi meremehkan keutuhan NKRI,” tegas Menag

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha, Ketua Umum PBDNSI, Ketua Perakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matkin), Ketua Gereja Kristen Indonesia (KGI), Kepala Pusat Krukunan Umat Beragama (PKUB) Kementeran Agama RI. Selain itu, ikut juga dalam gerakjalan ini, Forum Kerukunan Umat Beragama, instansi pemerintahan, umat dari berbagai majelis agama Buddha, dan umat dari majelis lintas agama yang ada di Indonesia.

Gerak jalan ini mencerminkan kerukunan antar beragama dan untuk memperkuat keharmonisan antar umat beragama. “Kerukunan merupakan kata kunci. Walau kita berbeda-beda, tapi kita disatukan oleh semangat nilai-nilai agama yang hakekatnya ditemukan pada satu titik yang sama,” tambahnya.

Menurut Menag, dalam Buddha dikenal ajaran tentang tidak adanya keterpisahan manusia dengan alam, tidak ada perbedaan di antara manusia selama manusia itu kembali ke jati dirinya. Untuk itu umat Buddha, lanjut Menag, sudah semestinya selalu mengedapankan dan mesosialisasikan ajaran-ajaran agama yang menjunjung tinggi nilai kerukunan.

Menag sangat mengapresiasi kegiatan PBDNSI ini, terlebih mengusung tema “Berjalan di Atas Jalan Dharma Sebenarnya Menuju Indonesia Jaya” yang sangat relevan dengan konteks kekinian yang akan memasuki masa transisi pemerintahan.

Sementara itu, Ketua Umum PBDNSI Suhadi Sendjaja mengatakan bahwa gerak jalan kerukunan ini merupakan rangkaian lanjutan memperingati 50 Tahun PBDNSI. Menurutnya, kerukunan merupakan suasana yang sangat diperlukan untuk pembangunan bangsa menuju Indonesia Jaya.

Sebagai komunitas agama Buddha, NSI ingin menguatkan semangat kerukunan beragama ini, dengan melibatkan seluruh umat dari majelis Buddha di Indonesia, majelis-majelis lintas agama, dan institusi pemerintahan. “Jika minggu lalu (12/10) sebanyak 1000 umat NSI berkumpul untuk berdonor darah, dan pada hari ini dilaksanakan Gerak Jalan kerukunan beragama ini melibatkan peserta sebanyak 5000 umat NSI,” jelasnya.

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua