Nasional

Menag: Lembaga Yang Ajarkan Kekerasan, Bukan Pesantren

Jakarta (Pinmas) —- Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang sangat khusus. Karenanya, perlu kehati-hatian dalam menggunakan istilah pesantren. Sebab, pesantren yang sesungguhnya tidak mungkin mengajarkan ajaran yang bertolak belakang dengan popkok ajaran Islam.

Penegasan ini disampaikan Menag Lukman Hakim Saifuddin saat diwawancarai oleh wartawan BBC di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (16/09).

“Pesantren pasti menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Jika ada lembaga yang mengajarkan kekerasan, saya yakin itu bukan pesantren,” tegas Menag.

Menag sangat yakin bahwa pesantren tidak mungkin mengajarkan hal-hal yang bertolak belakang dengan esensi ajaran Islam. “Jika ada yang begitu, hanya mengatasnakan pesantren,” tandasnya.

Disinggung terkait isu pemberian izin atau sertifikasi penceramah, Menag mengatakan bhawa hal tersebut selama ini belum ada. Menurutnya, setiap orang bisa saja menyampaikan pikirannya di hadapan jamah selama para jamaah itu mau mendengarkan.

Namun demikian, Menag berharap sekaran ini pengurus masjid untuk tidak lagi memberikan keleluasaan tanpa batas kepada orang-orang yang “asing” untuk memberikan ceramah di masjid atau lingkungannya masing-masing. Adapun yang dimaksud dengan orang asing itu tidak selalu orang luar Indonesia, tapi warga dari luar kampung yang tidak dikenali oleh warga kampung itu sendiri dan tiba-tiba berceramah dengan isi ceramah yang bertolak belakang dengan pemahaman mayoritas masyarakat.

(mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua