Nasional

Menag: Konflik Kebanyakan Dilatarbelakang Urusan ”Perut” Bukan Agama

Jakarta(Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, konflik yang terjadi di berbagai tempat kebanyakan dilatarbelakangi oleh urusan "perut", bukan karena agama. Seusai menerima kunjungan kerja Menteri Pertahanan Serbia, Dragan Sutanovac di Jakarta, Kamis, Suryadharma Ali menyatakan Persoalan sumber daya, ekonomi dan kesenjangan lebih dominan dalam mewarnai konflik bernuansa Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA). Jadi, konflik sosial lebih disebabkan urusan ekonomi dan terabaikannya kesejahteraan masyarakat. Disela pertemuan yang dihadiri pula oleh Sekjen Kemenag Bahrul Hayat juga para tokoh lintas agama, termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), kata Menag, istilah "perut" itu sendiri dikemukakan Menhan Serbia tatkala berdialog dengan para tokoh agama dan ia pun sepakat bahwa persoalan sumber daya atau ekonomi lebih dominan memberi kontribusi dalam setiap konflik. "Bukan dilatarbelakangi urusan agama," ia menegaskan. Menag menjelaskan, kedatangan Menhan Serbia ke Jakarta terkait keinginan negara itu untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Indonesia bukan negara agama dan bukan pula negara sekuler. Lembaga pendidikan tak melulu dibangun oleh pemerintah, lembaga keagamaan dan swasta lainnya ikut memberi kontribusi dalam memajukan pendidikan. Karenanya, jika Serbia mengirim pelajar ke Indonesia dapat memilih lembaga pendidikan mana yang dikehendaki. "Kita terbuka, untuk menjalin kerja sama," ia menegaskan. Beberapa tokoh agama yang disertakan dalam dialog dengan Menhan Serbia itu menyatakan apresiasinya karena merasa tak ditinggalkan. "Meski kami minoritas, tapi tetap diperhatikan," kata seorang tokoh agama Khonghucu. (ant/es)
Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua