Nasional

Menag : Kiprah Muslimat NU Harus Ditingkatkan

Jakarta (Pinmas) - Menteri Agama H Suryadharma Ali berharap kiprah Muslimat NU terus ditingkatkan, dalam upaya menghadapi berbagai persoalan pelik yang menimpa generasi muda saat ini. "Saya kaget mendengar pemaparan bu Khofifah soal pergaulan bebas pada remaja kita, yang begitu memprihatinkan. Juga masalah narkoba. Oleh karenanya saya berharap kiprah Muslimat NU terus ditingkatkan," kata Menag pada acara peringatan Harlah Muslimat NU ke 66 di Istora Senayan, Selasa (19/6).

Menurut Menag yang didampingi Ketua NU DKI Jakarta yang Menpera H Djan Faridz, serta Ketua Umum PBNU Dr Said Aqil Siradj tersebut, meminta kaum Ibu anggota Muslimat NU menjadi pendidik keluarga yang tangguh, demi menjaga anak-anaknya dari pengaruh negatif, baik itu pergaulan bebas, narkoba juga paham agama yang merusak akidah Islam. "Bila lima juta Muslimat NU bergerak bersama, maka akan terbentuk anak-anak yang baik, sehingga akan terbentuk masyarakat yang baik bagi masa depan Indonesia. Jangan ada lagi generasi yang menggampangkan kondom dan narkoba," papar Menag.

Menag menegaskan bahwa program Maghrib Mengaji merupakan program luhur dari nenek moyang kita. Pihaknya hanya menghidupkan lagi semangat luhur itu yang relevan untuk menjaga moral dan karakter bangsa. Dalam acara tersebut juga dilakukan MoU antara Kemenpera dengan Muslimat NU dalam hal program bedah rumah anggota Muslimat NU wilayah DKI (termasuk Kepulauan Seribu) yang rumahnya tidak layak huni. Tak Jawab Persoalan Sementara itu Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, mengkritik rencana Menteri Kesehatan yang akan membagi-bagikan kondom bagi para remaja.

Menurut dia rencana tersebut tidak akan menyelesaikan masalah utama generasi muda, yang dilanda kemerosotan moral. Juga tidak sinkron dengan program Kementerian lain. "Jelas bagi-bagi kondom tidak akan selesaikan masalah. Juga tidak sinkron dengan gerakan Maghrib mengaji yang dicanangkan Kemenag, juga program Kemendiknas dalam hal pedoman pendidikan karakter. Ini jelas merusak orkestra pembangunan kita, karena program yang satu bertentangan dengan program yang lain," kata Khofifah dalam pidatonya pada peringatan Harlah Muslimat NU ke-66 di Istora Senayan, siang ini.

Dalam acara yang dihadiri Menpera H Djan Faridz serta Ketua Umum PBNU Dr Said Aqil Siradj tersebut, Khofifah menegaskan bahwa masalah kemerosotan moral terkait dengan hubungan seks yang tidak sesuai norma agama sudah demikian memprihatinkan. "Data yang kami up date pada 2011, ada 5 juta perempuan menggugurkan kandungan. Usia 16 tahun kebawah yang dominan yaitu 62 persen. Persoalan umat yang sudah seperti ini jangan dijawab bagi kondom bagi remaja kita. Tapi bagaimana kita ikhtiar luar biasa agar ada iman dan takwa yang tertanam pada anak-anak kita," kata Khofifah.(Hartono Harimurti)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua