Nasional

Menag: Kemenag Terus Tingkatkan Kualitas Madrasah

Bandung (Pinmas) --- Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan perlunya peningkatan kualitas madrasah di seluruh Indonesia. ''Madrasah sudah menjadi kebanggaan masyarakat kita. Untuk itu kualitas madrasah harus terus ditingkatkan,'' tegas Menag dalam sambutannya pada Silaturahim dan Rembug Guru dengan tema 'Dari Madrasah Kita Cetak Pemimpin Masa Depan' di Gedung Sabuga, Bandung, Senin (26/08).

Dikatakan Menag, tidak dapat dipungkiri bahwa guru madrasah adalah guru yang sangat kita banggakan. ''Tentunya guru madrasah harus terus memperbaiki kualitas akademik mereka. Guru madrasah dituntut berbenah diri dan meningkatkan kualitas sehingga madrasah menjadi lembaga pendidikan yang dibanggakan,'' tandas Menag. Untuk meningkatkan kualitas madrasah, Menag meminta agar guru-guru madrasah di tiap-tiap kabupaten/kota untuk merumuskan profil madrasah di daerahnya masing-masing. Kemudian ke tingkat provinsi dan pada akhirnya di tingkat nasional.

Diakui Menag bahwa Kemenag sudah memiliki peta atau profil madrasah seluruh Indonesia. ''Peta atau profil tersebut nantinya dipadupadankan dengan profil yang dibuat oleh guru-guru madrasah, sehingga klop. Dengan demikian, akan jauh lebih mudah untuk memperbaiki madrasah-madrasah di daerah,'' tutur Menag di hadapan sekitar 6000 kepala madrasah se-Jawa Barat.

Diakui Menag bahwa madrasah telah menunjukkan kualitasnya. Tingkat kelulusan di madrasah-madrasah banyak yang mencapai 100%. Sekurang-kurangnya tingkat kelulusan adalah 99,8 persen. Banyak siswa madrasah juga tampil di olimpiade-olimpiade sains di tingkat nasional maupun internasional. Menurut Menag, madrasah juga memberikan perhatian besar pada bahasa asing. Karenanya Bahasa Inggris dan Arab banyak digunakan sebagai bahasa pengantar di madrasah.

Menag berharap para guru madrasah tidak berhenti atau puas sampai di situ. Menag berpesan bahwa ilmu terus berkembang. Masyarakat dan teknologi juga terus berkembang. ''Jika madrasah jalan di tempat, maka akan dilindas oleh perkembangan jaman. Tanamkan sikap bahwa madrasah itu sebagai lembaga pendidikan terbaik. Karena basis keilmuannya adalah Al-Quran dan Hadis,'' tegas Menag. Dikatakan Menag bahwa saat ini masyarakat pada umumnya tengah dilanda krisis nilai dan perubahan nilai. Misalnya, anak yang tidak menurut atau tidak berbakti pada orang tua, anak yang sudah tidak lagi menghormati orang yang lebih tua dan sebagainya.

Penekanannya adalah perlu pendidikan agama. ''Nah pendidikan agama ya di madrasah,'' ungkapnya Diakui Menag, masih sangat banyak guru-guru madrasah yang statusnya sebagai guru honor dan bukan PNS. ''Tidak perlu khawatir, jelas terus diperhatikan,'' tegas Menag.

Menurut Menag, dari seluruh madrasah yang ada di Indonesia, hanya 8% yang merupakan madrasah negeri. Artinya, mayoritas atau 92% adalah madrasah swasta. Untuk itu Menag mengungkapkan bahwa di berbagai kesempatan, dirinya tidak bosan-bosannya meminta pada para gubernur serta para bupati/wali kota agar jangan mengharamkan anggaran APBD nya untuk pendidikan agama. ''Pandangan atau anggapan bahwa pendidikan agama merupakan urusannya pusat, itu merupakan pandangan yang keliru,'' tutur Menag.

Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Kemenag Jawa Barat Saeroji mengungkapkan bahwa saat ini di Jawa Barat terdapat 13 ribu lembaga pendidikan Islam mulai Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Alliyah (MA). Total terdapat 130 ribu guru madrasah se-Jawa Barat. Diakui Saeroji bahwa setiap pembukaan tahun ajaran baru, peminat untuk madrasah cukup banyak. (pinmas)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua