Nasional

Menag: Kemabruran Haji Penting

Jakarta (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, kemabruran dalam berhaji sangat penting. Karena itu, bimbingan manasik haji bagi calon haji harus mendapat perhatian pula. Meski soal-soal teknis masih menyelimuti penyelenggaraan ibadah haji, tetapi soal mendapatkan haji mabrur harus menjadi bagian penting, kata Menag ketika membuka Musyawarah Kerja (Mukernas) III Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (04/06).

Mukernas itu sendiri berlangsung dari tanggal 4 - 6 Juni dan diikuti para KBIH dari seluruh Indonesia. Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Forum KBIH, Muchtar Ilyas dan sejumlah pengurus. Kemabruran haji ada di tangan Allah. Tetapi sebagai manusia wajib mendapatkannya, berbagai ikhtiar harus dilakukan untuk mendapatkan haji mabrur, kata Menag. Menurut Menag, dari sisi ekonomi, umat Islam yang menunaikan ibadah haji telah mempersiapkannya dengan susah payah. Ada tukang bubur mengumpulkan uang untuk pergi haji, ada buruh bertahun-tahun mengumpulkan uang untuk berhaji. Belum lagi daftar tunggunya lama, bisa mencapai 17 tahun di daerah tertentu di Indonesia.

Dalam kaitan ini, Menag menilai bahwa KBIH punya peran penting untuk membimbing Jemaah agar mendapatkan haji mabrur. Perhatian Kementerian Agama pun terhadap KBIH makin tinggi, dengan setiap tahun memberi porsi lebih besar. Tahun lalu saja 100 orang dan diharapkan tahun depan naik lagi, katanya yang disambut tepuk tangan hadirin. Bimbingan manasik haji dari pengurus KBIH, menurut Menag, kini makin bagus. Untuk itu, sangat wajar jika porsinya diperbesar untuk tahun ke depan. Tapi, lanjut dia, itu baru wacana. Jika saja pelayanan pembimbing haji dari Kemenag dirasakan kurang efisien, bisa saja porsinya dialihkan ke pengurus KBIH. Berkaitan makin dekatnya pelaksanaan ibadah haji 2013, menteri mengatakan, pengurus KBIH hendaknya dapat melakukan konsolidasi organisasi sehingga pelayanannya makin baik.

Dengan demikian, pembimbing haji ke depan makin dipercaya atau kridibel. Untuk itu, ke depan, pembimbing haji harus bisa meningkatkan diri dengan cara ikut program sertifikasi. Dengan cara itu bisa diketahui tingkat minimum keilmuan dari para pembimbing haji. Bersamaan dengan itu, Menag pun mengatakan, untuk musim haji 2013 pihaknya akan memberikan mukena dan baju koko bagi Jemaah haji Indonesia. Ini dimaksudkan agar identitas haji Indonesia makin terlihat tatkala pergi ke Masjidil Haram. Sebelumnya Jemaah haji Indonesia sudah dapat seragam berupa batik. Tapi, itu kebanyakan hanya digunakan ketika berangkat ke tanah suci dan kembali ke tanah air, kata Menag. (ess)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua