Lampung (Pinmas) --- Jangan takut bermimpi besar. Bahkan, bila perlu memimpikan sesuatu yang sekarang dirasa tak mungkin untuk dicapai. Demikian pesan Menteri Agama Suryadharma Ali saat berbagi pengalaman dan memberi kuliah umum kepada mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Saburai, Bandar Lampung, Sabtu (31/08) di Auditorium Utama Kampus.

"Saya terlahir dari orang tua yang biasa-biasa saja, kuliah juga di tempat yang biasa. Namun hidup terus berlangsung. Jangan takut bermimpi mengejar cita dan asa" cerita Menag. Menag berkisah bahwa saat mahasiswa, dirinya menjadi aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan pernah menjadi ketua umum PB PMII. Menurutnya, saat itu dia tidak suka politik. Persinggungannya dengan politik dimulai ketika era reformasi dengan menjadi calon legislatif untuk daerah pemilihan yang sangat kompetitif.

“Saya ditempatkan di dapil neraka. Kata sebagian pengamat, hampir mustahil saya bisa menjadi wakil rakyat,” kenang Menag. “Awalnya terasa tidak mungkin, tapi saya jadi Anggota DPR RI. Bahkan saya menjadi ketua Komisi V yang menangani bidang Ekonomi, sesuatu yang dari disiplin ilmu yang saya pelajari,” tambah Menag.

Tahun 2004, lanjut Menag, saya ditunjuk Presiden SBY menjadi Menteri Koperasi dan UKM, padahal saat itu banyak yang lebih pinter, lebih hebat dan lebih berpengalaman. Saat itu, tidak terbersit sedikitpun untuk menjadi menteri. “Termasuk ketika saya ditunjuk sebagai Menteri Agama, tidak ada lobi-lobi, karena saat Pilpres 2009, hubungan saya dengan Pak SBY sangat renggang," kenang Menag.

"Intinya, jangan takut melangkah. Lanjutkan asa dan cita-citamu. Jadikan sesuatu yang sekarang dirasa tidak mungkin, menjadi sebuah kenyataan,” tegas Menag. Saya bukan yang terbaik, bukan pula yang terhebat. Saya hanya biasa-biasa saja, tapi saya yakin, saya menjadi orang yang terpilih. Dan anda sekalian juga bisa menjadi yang terpilih" imbuh Menag. (G-penk)