Nasional

Menag: Jamaah Haji Indonesia Harus Tonjolkan Identitas Bangsa di Arab Saudi

Jakarta (Pinmas) - Jamaah haji Indonesia harus dapat menunjukan identitas bangsa. Penegasan ini disampaikan Menteri Agama, Suryadharma Ali saat menjadi tuan rumah dalam buka bersama dengan para Direksi Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH), para Direksi Garuda Indonesia dan PT Telkom di rumah dinas Menteri Agama, Komplek Perumahan Widya Chandra, Jakarta (Rabu, 1/8). Saya prihatin, kenapa jamaah haji Indonesia tidak menonjol di Makkah maupun Madinah. Padahal jumlahnya mencapai 221.000 orang, ujar Menag.

Menurutnya, kuota dasar jamaah haji Indonesia memang 211.000 orang. Namun, dalam setiap tahunnya, kita biasanya mendapat kuota tambahan sekitar 10.000. Jumlah ini akan bertambah lagi jika diakumulasikan dengan para petugas haji yang jumlahnya mencapai 5-6 ribu. Jumlah ini merupakan yang terbesar. Tidak ada negara lain yang memiliki jamaah sebanyak Indonesia. Tapi kenapa yang menonjol justru Turki, Iran, dan bahkan Malaysia? tanya Menag. Sehubungan itu, Menag merasa perlu untuk menggagas seragam jamaah haji yang semakin menunjukkan identitas Indonesia di Arab Saudi. Menag merasa seragam pada tahun-tahun sebelumnya, belum maksimal menunjukkan identitas. Saya ingin agar seragam jamaah tahun ini, lebih menunjukan identitas dan menegguhkan kebangsaan kita, tegas Menag.

Kesempatan buka bersama ini digunakan Menteri Agama untuk mengenalkan desain baru seragam haji yang lebih menunjukkan identiatas Indonesia itu. Menag juga mengajak para direksi untuk ambil bagian dalam upaya lebih menonjolkan identitas keindonesiaan jamaah haji di tanah suci. Menurutnya, seragam jamaah ini berbahan katun dan berbentuk mukena potongan (atasan-bawahan). Warna dasar seragam ini adalah hijau muda. Motif atasan berupa renda berwarna merah putih pada wajah mukena, tali pengikat kepala, dan renda keliling pada ujung bawah atasannya. Pada bagian belakangnya, terdapat bendera merah-putih dan tulisan INDONESIA. Adapun bawahan mukena berupa rok polos berwarna hijau muda. Menag mengharapkan, mulai tahun ini, seragam tersebut akan dapat diberikan ke semua jamaah haji wanita secara gratis.

Kepada para direksi yang hadir, Menag menjelaskan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi seragam ini sekitar 10,5 miliar rupiah. Asumsinya, jamaah haji perempuan berjumlah 105.000 orang dengan harga satuan Rp100.000.- Lebih lanjut, Menag mengatakan bahwa untuk tahun 2012, pengadaan seragam ini tidak mungkin dibiayai oleh APBN. Sebab, harus melalui mekanisme lelang (tender) yang perlu waktu. Padahal waktunya sudah sangat mendesak. Menurut Menag, pemberangkatan haji kolter pertama sudah akan dilaksanakan pada 21 September 2012. Jadi waktunya sudah sangat mendesak, dan saya harap dalam tempo 1 bulan sudah selesai pembuatannya, kata Menag. Menag berharap pengadaan seragam baru tersebut pada tahun ini bisa dilakukan oleh para BPS-BPIH, Garuda Indonesia, dan PT Telkom.

Untuk tahun depan, Kementerian Agama akan mengadakannya sendiri. Hadir pula dalam buka bersama itu Wakil Menteri Agama, yang sekaligus menyampaikan tausiyah menjelang berbuka, para Pejabat Eselon I, sejumlah Eselon II. Pada akhir acara dilakukan penandatanganan kerjasama (MOU) antara Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Anggito Abimanyu dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Sattar. Atas komitmen kuat dan kerjasama yang sangat baik dari semua pihak, terutama para direksi yang hadir, saya menyampaikan banyak terima kasih, tutup Menag usai menyaksikan penandatangan MOU tersebut. [is]

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua