Nasional

Jakarta (Pinmas) - Masyarakat Indonesia mempunyai keragaman agama. Namun itu tidak menjadi masalah karena dikelola dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali, ketika memberikan sambutan perkenalan atas kunjungan delegasi The Southern Border Provinces Administration Centre (SBPAC) Thailand, di Auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama,Jl. MH. Thamrin, Jakarta, Jum'at (05/04).
Hadir juga dalam pertemuan itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Delegasi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal SBPAC H.E.Pol.Col. Tawee Sodsong ini rencanya akan berada di Indonesia sampai tanggal 7 April 2013untuk membangun silaturahmi dengan masyarakat Indonesia, mencari informasi tentang kehidupan agama dan kerukunan agama, serta mencari solusi atas konflik di Thailand Selatan.
Rombongan Delegasi SBPAC ini berjumlah 36 peserta yang berasal dari kalangan ulama, pimpinan majelis agama Buddha, dan tokoh masyarakat Thailand Selatan. Setelah memperkenalkan para Direktur Jenderal di Kementerian Agama, Menag menegaskan bahwa perkenalan itu dimaksudkan untuk menunjukan bahwa di Indoensia ada Direktur Jenderal yang bertanggung jawab untuk ikut mengurus kehidupan keagamaan masyarakat agamanya, mulai dari Islam, Katolik,Kristen, Hindu, dan Buddha. Dari perkenalan ini, sebetulnya saya ingin memperlihatkan Indonesia yang beragam agama tapi semua agama di sini di manaj dengan baik, ada dirjen-nya, terang Menag. Bahkan, lanjut Menag, di Kementerian Agama, pendidikan agama juga diurus oleh Direktorat Jenderal tersebut sesuai dengan agama masing-masing. Ada juga yang memanaj pendidikan dari agama-agama yang saya sebutkan, tambah Menag.
Terkait dengan hubungan Indonesia-Thailand, Menag mengatakan bahwa masyarakat Indonesia dengan masyarakat Thailand mempunyai hubungan yang sangat dekat. Bahkan, lanjut Menag, kedekatan itu bisa ditunjukan sampai di dapur, meja makan, dan toko-toko masyarakat Indonesia. Di dapur, kami ada Beras Thailand. Di meja makan, ada buah-buah Thailand. Ini kedekatan Indonesia dengan Thailand sampai ke dapur ujar Menag disambut tawa hadirin. Karena itu, Menag mengungkapkan bahwa pertemuan kali ini sebenarnya memperkuat persaudaraan yang akar-akarnya sudah ada sejak lama. Sebagai saudara, kita siap untuk berbagi, berbagi kebahagiaan, berbagi kesedihan, serta berbagi masalah dan berbagi pengalaman bagaimana memecahkan masalah, tutup Menag. (mkd)

Versi Audio

Menag: Indonesia Beragam Agama Tapi Semuanya Dikelola dengan Baik

Jumat, 5 April 2013 · 23:27 WIB

Jakarta (Pinmas) - Masyarakat Indonesia mempunyai keragaman agama. Namun itu tidak menjadi masalah karena dikelola dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali, ketika memberikan sambutan perkenalan atas kunjungan delegasi The Southern Border Provinces Administration Centre (SBPAC) Thailand, di Auditorium HM. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama,Jl. MH. Thamrin, Jakarta, Jum'at (05/04).

Hadir juga dalam pertemuan itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Delegasi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal SBPAC H.E.Pol.Col. Tawee Sodsong ini rencanya akan berada di Indonesia sampai tanggal 7 April 2013untuk membangun silaturahmi dengan masyarakat Indonesia, mencari informasi tentang kehidupan agama dan kerukunan agama, serta mencari solusi atas konflik di Thailand Selatan.

Rombongan Delegasi SBPAC ini berjumlah 36 peserta yang berasal dari kalangan ulama, pimpinan majelis agama Buddha, dan tokoh masyarakat Thailand Selatan. Setelah memperkenalkan para Direktur Jenderal di Kementerian Agama, Menag menegaskan bahwa perkenalan itu dimaksudkan untuk menunjukan bahwa di Indoensia ada Direktur Jenderal yang bertanggung jawab untuk ikut mengurus kehidupan keagamaan masyarakat agamanya, mulai dari Islam, Katolik,Kristen, Hindu, dan Buddha. Dari perkenalan ini, sebetulnya saya ingin memperlihatkan Indonesia yang beragam agama tapi semua agama di sini di manaj dengan baik, ada dirjen-nya, terang Menag. Bahkan, lanjut Menag, di Kementerian Agama, pendidikan agama juga diurus oleh Direktorat Jenderal tersebut sesuai dengan agama masing-masing. Ada juga yang memanaj pendidikan dari agama-agama yang saya sebutkan, tambah Menag.

Terkait dengan hubungan Indonesia-Thailand, Menag mengatakan bahwa masyarakat Indonesia dengan masyarakat Thailand mempunyai hubungan yang sangat dekat. Bahkan, lanjut Menag, kedekatan itu bisa ditunjukan sampai di dapur, meja makan, dan toko-toko masyarakat Indonesia. Di dapur, kami ada Beras Thailand. Di meja makan, ada buah-buah Thailand. Ini kedekatan Indonesia dengan Thailand sampai ke dapur ujar Menag disambut tawa hadirin. Karena itu, Menag mengungkapkan bahwa pertemuan kali ini sebenarnya memperkuat persaudaraan yang akar-akarnya sudah ada sejak lama. Sebagai saudara, kita siap untuk berbagi, berbagi kebahagiaan, berbagi kesedihan, serta berbagi masalah dan berbagi pengalaman bagaimana memecahkan masalah, tutup Menag. (mkd)