Nasional

Menag: Ibadah Bisa Tidak Bermakna Jika Hubungan Kemanusiaan Tak Terjaga

Jakarta (Pinmas) —- Ibadah seseorang kepada Tuhannya (hablum minallah) tidak memiliki makna yang berarti manakala tidak dibarengi dengan kualitas hubungan kemanusiaan yang baik dengan sesamanya (hablum minannas).

Pesan ini disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutan pada Halal bi Halal Keluarga Besar Kementerian Agama.

“Hablum minallah bisa tidak memiliki makna berarti jika hablum minannas tidak terjaga dengan baik,” pesan Menag kepada para pegawai Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (07/08).

Menurutnya, Islam mengajarkan bahwa orang yang bangkrut (muflis) adalah orang yang memiliki pahala begitu banyak karena ibadah yang dijalankannya, tapi karena banyak menyakiti hati sesamanya, Pahala tersebut menyusut karena beralih kepada orang yang disakitinya.

“Bahkan, kalau pahala yang dimilikinya sudah habis, maka dosa orang yang disakiti akan dialihkan kepadanya,” terang Menag.

“Artinya, (ini menunjukan) betapa agama Islam memberikan kedudukan aspek sosial yang luar biasa tingginya,” tambahnya.

Untuk itulah, lanjut Menag, para pendahulu kita mewariskan tradisi Halal bi Halal di bulan Syawwal agar sesama kita bisa saling maaf dan memaafkan. “Halal bi Halal adalah tradisi yang dibangun pendahulu kita di mana ketika memasuki Syawwal di antara kita saling menghalalkan atas perbuatan yang bisa jadi melukai perasaan sehingga jangan sampai hal itu mempengaruhi pahala amaliah ubudiyah kita,” kata Menag.

“Jadi kembali kepada kefitrian kita tidak hanya dimaknai sebagai kembali kepada jati diri kemanusiaankita, tapi oleh guru-guru kita juga dimaknai agar kita saling memaafkan di antara kita,” imbunya.

Menag berharap, Idul Fitri bisa menjadi momentum bagi seluruh pegawai Kementerian Agama untuk melakukan pembenahan sejalan dengan semangat kefitrian Syawwal sehingga semuanya bisa menjadi hamba Tuhan yang tidak melakukan penyimpangan sesuai hukum dan norma hidup bersama.

“Semoga spirit Ramadlan yang hakikatnya melatih kita untuk kembali ke jati diri dengan cara mengendalikan hawa nafsu, berhasil kita tangkap jiwanya dan pada Syawwal ini kita semua tergolong orang-orang yang kembali dan sukses dalam mengendalikan nafsu dan syahwat kita sendiri,” tutur Menag.

Untuk itu, Menag mengajak seluruh aparaturnya untuk kembali bekerja dan fokus pada tugasnya sehingga dapat menuntaskan target capaian di bidang masing-masing. (mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua