Nasional

Menag Harap Sikap terhadap Syiah Mengacu Putusan OKI

Riyadh (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim saifuddin berharap agar sikap dunia Islam terhadap syiah dan paham-paham lain mengacu pada putusan terakhir Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang menyatakan bahwa syiah adalah bagian dari Islam.

Harapan ini disampaikan Menag saat berdiskusi tentang Sunni-Syiah dalam kunjungannya ke Komisi Nasional untuk Penelitian Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi, Riyadh, Selasa (18/03) lalu.

Menag mengatakan, dewasa ini umat Islam terlihat berbeda dalam menyikapi paham Syiah. Maka, lanjut Menag, perlu dilakukan upaya untuk menyatukan pandangan di kalangan umat. Menag mengusulkan pada konferensi OKI yang akan datang, isu hubungan Sunni-Syiah ini bisa kembali diagendakan.

Mengawali diskusi yang hangat ini, Grand Mufti Saudi Arabia Abdul Aziz bin Abdullah alu Asy-Syeikh mengangkat isu Syiah. Ia mengingatkan Pemerintah Indonesia agar tetap memegang teguh ajaran Islam Ahlussunah Wal Jamaah yang moderat, toleran, dan anti kekerasan. Pihaknya juga mendoakan untuk keselamatan umat Islam di Indonesia agar terhindar dari perpecahan dan konflik seperti di Irak, Suriah, dan sebagainya.

Syeikh Abdul Aziz berharap kehidupan umat Islam yang damai harus dipelihara, dan menjadi tugas Pemerintah untuk membentengi akidah umat dari paham-paham radikal yang membahayakan sendi-sendi kehidupan keagamaan. Pengganti Abdullah bin Baz ini berharap Menag dan Pemerintah Indonesia dapat menghadang perkembangan Syiah di Indonesia dan paham-paham lain yang tidak sejalan dengan akidah ahlussunnah.

Akan hal ini, Menag menjelaskan sikap Pemerintah Indonesia terkait paham keagamaan tersebut. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan budaya, tidak dibenarkan melakukan diskriminasi. Sebaliknya, kata Menag, negara harus melindungi agar semua bisa berkembang dan tumbuh dengan damai.

Pemerintah Saudi Arabia sendiri, kata Menag, sejauh ini juga bersikap baik terhadap Syiah, misalnya dengan mengizinkan melakukan ibadah haji. Hal itu menunjukan bahwa dunia Islam belum ada satu kata sepakat dalam menyikapi persoalan ini. Oleh karena itu, Menag memandang perlu dilakukan upaya-upaya untuk mencari titik temu dan kesamanaan pandang di antara pemimpin dunia Islam dalam menyikapi persoalan Sunni-Syiah. (AZ/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua