Nasional

Menag: Haji Tahun ini Adalah Pertaruhan Kita

Jakarta (Pinmas) —- Menag Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa penyelenggaraan haji 1435H/2014M menjadi pertaruhan Kementerian Agama untuk memperoleh kembali kepercayaan dari masyarakat. Untuk itu, Menag meminta seluruh jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), untuk berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan ibadah haji serta menjalankan amanah yang dipikul sebaik dan semaksimal mungkin.

“Haji Tahun ini menjadi pertaruhan kita untuk merebut kembali kepercayaan publik yang sekarang ini mungkin sedikit tercederai,” terang Menag saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2014, yang dihadiri para pejabat Eselon I, II, III, dan IV Ditjend PHU di Gedung Kemenag Jakarta, Selasa, (24/06).

Putra Menteri Agama ke-9, Saifuddin Zuhri, ini mengingatkan bahwa penyelenggaraan haji sangat kompleks dan karenanya dibutuhkan komitmen kerja yang tinggi untuk melayani. Terlebih lagi, lanjut Menag, harapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan haji juga terus meningkat.

“Sampai saat ini, saya belum menemukan pembanding atas kompleksitas penyelenggaraan ibadah haji. Ada dimensi dunia, ada pula dimensi ukhrowi, juga melibatkan emosi. Ekspektasi masyarakat sangat tinggi kepada kita. Jangan cederai lagi kepercayaan masyarakat!” ajak Menag.

Menurut Menag, pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada para jamaah haji Indonesia menjadi tugas Kementerian Agama. Tugas itu, kata Menag, sudah harus dijalankan dengan baik sejak jamaah di Tanah Air sebelum berangkat, saat pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, serta ketika pulang ke Tanah Air pasca menjalankan ibadah haji.

“Kita lah yang mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan ibadah haji,” tegas Menag sambil mengingatkan bahwa rakor ini sangat penting, agar semua pejabat yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji, mendapat masukan dari internal Kemenag sendiri.

Menag menggarisbawahi tujuh hal penting yang harus dibahas dalam rapat koordinasi kali ini, yakni: asrama haji/embarkasi, pelunasan BPIH, dokumen haji (passport dan visa), transportasi angkutan udara, pemondokan, katering, dan transportasi darat (shalawat) di Arab Saudi.

Selain itu, Menag meminta dua hal lagi untuk dibahas secara khusus dalam rakor, yaitu tentang pembinaan dan publikasi. Menurut Menag, pembinaan jamaah, baik pra maupun pasca penyelenggeraan ibadah haji, sangat penting karena hal itu merupakan jantung dari ibadah haji itu sendiri.

Terkait publikasi, Menag mangatakan bahwa apa yang sudah dilakukan agar bisa dipublikasikan dengan baik sehingga publik benar-benar mengetahui kinerja Ditjen PHU. “Publikasi penting, karena transparansi adalah pintu awal lahirnya kepercayaan,” ucap Menag.

Sebelumnya, Dirjen PHU Abdul Djamil dalam sambutannya juga menggarisbawahi tentang pentingnya peningkatan kualitas pembinaan jamaah haji. Dengan demikian, setiap jamaah haji Indonesia diharapkan dapat menjalankan ibadahnya dengan baik. “Pembekalan kepada para jamaah, terutama terkait dengan manasik haji, harus benar-benar dipahami para jamaah,” pesan Abdul Djamil.

Irjen Kemenag, M Jasin, yang juga hadir dalam rakor ini juga memaparkan hasil Pemantauan dan Evaluasi Persiapan Penyediaan Akomodasi dan Transportasi Haji Tahun 1435 H/2014 M. M. Jasin juga memaparkan hasil pemantauan penyelenggaraan Haji Tahun 2012 dan Tahun 2013.

“Apa yang kami paparkan, bukan bahan untuk saling menyudutkan, namun agar penyelenggaraan ibadah haji makin baik dan aman” terangnya. (g-penk/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua