Nasional

Menag Hadiri Selamatan 70 Tahun KH A Mustofa Bisri

Jakarta (Pinmas) --- Menag Lukman Hakim Saifuddin tampak ikut hadir dalam selamatan “Selamatan dan Gelar Budaya 70 Tahun KH A Mustofa Bisri”. Kegiatan yang digelar di Balairung Universitas PGRI Semarang, Sabtu (06/09) malam, bertajuk "Kemanusiaan, Kebangsaan, Pluralisme".

Dalam sambutannya, Menag mengaku ingin memberikan kado khusus kepada Gus Mus, sapaan akrab KH. Muftofa Bisri, namun bingung bentuk dan jenis kado apa yang akan diberikan.

"Saya berfikir keras akan memberikan kado apa. Bahkan, saya pusing memberikan kado apa," kata Menag disambut tawa hadirin.

“Mustofa Bisri merupakan sosok seorang kiai yang selain bahasa arabnya sangat fasih dan bagus, tapi juga seniman yang tertib, bisa menyampaikan pesan-pesan keislaman dengan baik, dan merupakan seorang penulis kaligrafi yang sangat indah,” tambahnya.

Menag yang mengaku sangat berbahagia karena bisa hadir dalam selamatan ini, berharap Gus Mus senantiasa diberi kesehatan dan terus memberikan pencerahan. "Teruslah sehat Gus Mus, agar terus mencerahkan kita". Ucap Menag.

Mengakhiri sambutannya, Menag membacakan sebuah puisi buat Gus Mus dengan judul: "Rois ‘Am ku, Antara Kebenaran dan Waktu".

Rois Amku adalah Ulama; Yang bertekad begitu kuat; Amat bersemangat dalam bergiat dan bermunajat; Agar seluruh kebenaran ada dipihak kita,

Seluruh waktu; Setidaknya ia berupaya begitu rupa; Agar mengada dan menjelma; Seluruh kebenaran ada dipihak kita,

Seluruh waktu; Setidaknya ia berupaya begitu rupa; Agar mengada dan menjelma; Seluruh kebenaran ada di pihak kita,

Setengah waktu; Rois Amku tidak henti menasehati agar menghindari; Setengah kebenaran ada di pihak kita; Setengah waktu,

Rois Amku adalah Gus Mus; Dialah Gus Mus; Gus Mus Kita semua.

Diakhir acara, Gus Mus yang diminta memberikan kesan pesan terhadap acara tersebut mengatakan seumur hidupnya tidak pernah memperingati ulang tahun kelahirannya. "Seumur-umur saya tidak pernah diulangtahuni, namun sekarang diumur 70 tahun justru diulangtahuni. Ini acara terlalu mewah," kata Gus Mus.

Selamatan 70 tahun Gus Mus diawali dengan pameran lukisan sang kiai, yang berlanjut dengan pembacaan puisi dan penampilan kesenian. Yang tidak kalah seru juga adalah penampilan beberapa seniman dan budayawan nasional, seperti Sujiwo Tedjo dan Reny Jayusman. (Arief/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua