Nasional

Menag Diundang CIMA untuk Bicara Moderasi Beragama

Menag Yaqut bersama Hermawan Kartajaya dan pengurus CIMA (Foto:Fkusma)

Menag Yaqut bersama Hermawan Kartajaya dan pengurus CIMA (Foto:Fkusma)

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini bertemu dengan jajaran pengurus The Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) yang dipimpin Hermawan Kartajaya yang dikenal juga sebagai pakar ilmu pemasaran Indonesia.

Kunjungan silaturahim jajaran pengurus CIMA ini sekaligus mengundang Menag Yaqut untuk mengisi kuliah umum pada Maret mendatang dengan tema Moderasi Beragama di Indonesia.

"Kami mengundang Bapak Menteri Agama untuk mengisi kuliah umum pada acara yang juga akan dihadiri oleh Dubes China untuk Indonesia. Dalam forum tersebut Bapak Menteri kami minta untuk berbicara tentang Moderasi Beragama di Indonesia, tradisi dan kebudayaan serta hubungan Indonesia-Tiongkok yang sudah terjalin sejak lama," kata Hermawan Kartajaya, Kamis (21/01).

"Materi kuliah umum yang akan disampaikan Bapak Menteri tentu akan dapat membuka wawasan orang-orang Tiongkok agar lebih memahami budaya masyarakat Indonesia," sambung Hermawan.

Menag Yaqut pun menyambut baik undangan dari CIMA untuk mengisi kuliah yang rencananya digelar pada Maret mendatang. "Ya saya menyambut baik undangan ini dan saya siap untuk mengisi kuliah umum nanti," ujar Menag.

Dalam kesempatan tersebut Menag juga menujukkan sebuah lukisan di atas kanvas kepada pangurus CIMA yang sarat akan makna Kebhinekaan di Indonesia khususnya pada masa perjuangan dan merebut kemerdekaan.

"Hanya lukisan ini yang saya bawa dari Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Anshor. Lukisan ini bercerita tentang Presiden Soekarno yang mengendong seorang prajurit Nasrani yang ditandai dengan kalung salib di leher. Ini menunjukkan kemerdekaan Indonesia itu diraih oleh seluruh umat beragama. Indonesia merdeka bukan oleh satu agama saja melainkan oleh seluruh umat beragama," ujar Menag.

"Lukisan ini dibuat oleh perupa asal Belanda yang sudah menjadi warga Indonesia. Di lukisan itu juga terlihat latar rumah ibadah umat Islam dan Nasrani. Artinya Kebhinekaan di Indonesia itu sejak dulu sudah terjaga dengan baik," tandas Menag.

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua