Banjarmasin (Pinmas)--Membangun kualitas bangsa menurut Menteri Agama Suryadharma Ali tidak cukup hanya diserahkan kepada pemerintah saja. Keterlibatan elemen masyarakat sangat diperlukan. Mengemukakan dalam sambutannya pada acara pembukaan Seleksi Tilwatil Quran Nasional XXI/ tahun 2011 di Banjarmasin, Sabtu (5/6) malam, Menteri Suryadharma Ali lebih jauh mengatakan untuk itulah kegiatan seperti STQ Nasional XXI/2011 yang kini berlangsung, sebagai bagian dari keterlibatan elemen masyarakat tersebut. Sebagaimana dikemukakan Menag sangat berharap di negeri yang jumlah ummat Islamnya terbesar akan terciptanya masyarakat gemar mengaji. "Saya mengajak seluruh hadirin khususnya masyarakat Banjarmasin yang kental dengan keIslaman untuk menciptakan masyarakat gemar mengaji" terang Menag. Dengan gemar mengaji, kata Menag, akan menampilkan generasi yang akhlakul karimah, menghargai atas sesama dan kasih sayang. Kondisi seperti ini, imbuhnya lagi, diperlukan menghadapi arus globalisasi dan pergeseran nilai nilai sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pada bagian lain pada acara yang dihadiri oleh Ketua Panityia Pelaksana STQN XXI/2011 yang juga Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin, Dirjen Bimas Islam, Prof DR Nasaruddin Uma MA, serta beberapa Gubernur prov lain Bupati dan Ketua DPRD seluruh Kalsel, Ketua Komisi VIII DPR-RI anggota DPR-RI dan DPD RI asal Kalsel, Menag mengingatkan Al Quran harus dijadikan panduan dalam kehidupan. Karena Al Quran adalah petunjuk hidup yang lengkap mengatur tata cara kehidupan umat dan modal untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. "Al Quran hendaknya bukan sekadar bacaan tapi diperlukan penghayatan dan tidak cukup hanya faham akan terjemahannya saja", paparnya. Dalam mengamalkan isi kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada ummat Islam lewat Nabi Muhammad SAW itu, lanjutnya, perlu keseimbangan secara profesional. Karena, AL Quran adalah benteng terhadap faham keagamaan yang salah dan menyimpang. (TY)