Nasional

Menag: Awas Esktrim Kanan dan Ekstrim Kiri

Jakarta (Pinmas)—- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan agar masyarakat tidak terjerumus pada pemahaman agama yang cenderung ekstrim, baik ektrim kanan maupun ekstrim kiri.

Peringatan itu disampaikan Menteri Agama saat memberikan kuliah umum pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah, Depok, Jawa Barat, Senin sore (15/09). Hadir Direktur Pendidikan Tinggi Islam Dede Rosada,Ketua Yayasan Al Hamidiyah Imam Susanto dan Ketua STAI Al Hamidiyah Muchajat.

Menag mengatakan dalam pemahaman keagamaan kita menghadapi tantangan besar, yaitu paham ekstrim kanan. Paham Islam yang sangat ‘rigid’ (kaku) yang dengan mudah mengkafir-kafirkan orang lain yang berbeda dengan kita.

“Misalnya, kita dengan mudah menyalahkan orang Islam yang lain hanya karena cara salat dan cara wudhu mereka berbeda. Jadi hitam putih dalam melihat perbedaan dalam Islam,” tutur Menag Lukman.

Menurut dia, mereka yang mudah mengkafir-kafirkan orang lain ini merupakan ektrim kanan. “Ini merupakan tantangan bagi pendidikan Islam untuk terus memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang benar,” papar Lukman.

Selain itu, lanjut Lukman, munculnya paham yang kontradiksi dengan ekstrem kanan tadi bisa dikategorikan sebagai ekstrim kiri. “Ekstrim kiri ini adalah kelompok liberal, misalnya, mereka yang mempersoalkan perkawinan beda agama,” jelasnya.

Ia menambahkan ekstrem kiri adalah mereka yang memiliki pemahaman liberal, dan sebetulnya mereka juga memiliki pengetahuan Islam yang memadai.

Dikatakan Lukman, munculnya pemahaman ekstrim kiri dan kanan tersebut sebagai dampak globalisasi. “Karena itu, pendidikan Islam sangat penting dan relevan dalam mencegah dampak globalisasi negatif,” tutur Menag Lukman. (ks/mkd/mkd)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua