Nasional

Menag: Al-Qur'an Memiliki Posisi Sentral

Serang (Pinmas) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, sebagai kitab suci yang berisikan firman Tuhan, Al-Qur`an memiliki posisi sentral dalam kehidupan umat Islam. Karena itu tidak berlebihan, bila ada yang mengatakan, peradaban Islam adalah peradaban teks (hadhratu al-nashsh), dalam arti peradaban yang lahir dari hasil interaksi manusia dengan teks dan alam semesta. Penegasan tersebut disampaikan Menag Suryadharma Ali saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al-Qur'an di Serang, Banteng, Selasa malam (22/05).

Menag mengatakan, interaksi dengan Al-Qur`an tidak hanya dengan membaca dan menghafalnya, tetapi lebih dari itu, memahami, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, Al-Qur`an akan terasa hadir dalam kehidupan, berbicara dengan manusia di setiap ruang dan waktu, serta memberikan solusi bagi berbagai persoalan kemanusiaan. Itulah maksud di balik pesan Imam Ali karramallhu wajhah, dzlikal kitb fastanthiqhu (itulah Al-Qur`an yang agung, maka ajaklah ia berbicara).

Menag mengungkapkan bahwa persoalan kitab suci memang bukan hanya persoalan teks. Sejarah telah membuktikan, Al-Qur`an adalah kitab suci yang terpelihara kesahihan dan keaslian teks-teksnya. Jaminan keterpeliharaannya dinyatakan sendiri oleh Allah dalam firmannya, Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (QS. Al-Hijr : 9) Dalam prosesnya, tentu dengan keterlibatan banyak pihak, seperti para penghafal Al-Qur`an, penerbit dan percetakan Al-Qur`an, dan sebagainya, ujar Menag.

Mukernas Ulama Al-Qur'an diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an (LPMA) Balitbang Diklat, Kementerian Agama. LPMA sudah berkiprah sejak 1957 dalam bentuk tim ad hoc di Kementerian Agama. Sejak 2007, LPMA menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah binaan Badan Litbang dan Diklat. Dalam perjalanan kiprahnya, LPMA terus berupaya menjaga kesahihan teks Al-Qur`an. Melalui LPMA, lanjut Menag, Pemerintah ingin memastikan agar tidak ada kesalahan, sekecil apa pun, di dalam mushaf yang beredar di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, saya tidak bosan-bosan mengingatkan kepada masyarakat, agar segera melaporkan kepada Kementerian Agama bila ditemukan kesalahan dalam mushaf Al-Qur`an yang beredar, pesan Menag. (ess)

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua