Nasional

Menag Ajak Umat Hindu Memberikan Keteladanan

Yogyakarta(Pinmas) Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak para pemuka agama Hindu dapat memberikan keteladanan, menghindari kekerasan, hidup dalam kesederhanaan dan jujur. Penegasan ini disampaikan saat memberikan sambutan pada Upacara Tawur Agung Kesanga tahun baru Caka 1935 di Candi Prambanan, Senin siang (11/03). Upacara Tawur Kesanga merupakan rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1935 bagi umat Hindu yang jatuh pada 12 Maret 2013.

Hadir dalam acara ini, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Sang Nyoman Suwisma, Ketua PHDI Yogyakarta, Bagus Agus MT, Dirjen Bimas Hindu, Ida Baguss Yudha Tri Guna, Kanwil Kemenag Yogyakarta, Maskul dan Sekda Prov DI Yogyakarta, Ichsanun. Menteri Agama mengatakan, Umat Hindu harus dapat menjadi contoh dan teladan dalam kehidupan keseharian dalam menjalankan ajaran agama dan teladan dalam memaknai hidup berbangsa dan bernegara. Jangan biarkan generasi bangsa mengalami situasi yang miskin keteladanan. Umat Hindu diharapkan dapat meningkatkan kualitas penghayatan, pemaknaan, dan pengamanan nilai-nilai Hari Raya Nyepi dalam kehidupan sehari-hari, tegas Menag.

Menag sambut gembira tema hari raya Nyepi tahun ini, Dengan Persaudaraan Kita Bangun Kebersamaan. Menurutnya, itu sangat relevan dengan upaya pemerintah untuk mengokohkan kerukunan antar-umat beragama sebagai pondasi dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Tema tersebut, lanjut Menag, harus dapat diimplementasikan secara faktual dan aktual. Kesadaran dan kerja sama antar-umat beragama sangat penting dan menentukan bagi upaya memelihara persatuan nasional. Dalam tatanan sosial, perayaan Nyepi setiap tahunnya perlu dimaknai sebagai pencerahan jiwa dan pendorong semangat untuk menata sikap dan perilaku serta meningkatkan pengendalian hawa nafsu.

Hal ini sangat penting dilakukan di tengah kondisi bangsa yang diwarnai perilaku buruk, seperti korupsi, penggunaan narkoba, pornografi, pergaulan bebas hingga berbagai kasus kejahatan yang meningkat dan mengancam tatanan sosial, terang Menag. Menag melihat maraknya peredaran narkoba, pornografi, kekerasan sosial dan sebagainya itu telah menjadi ancaman yang harus diwaspadai laju peningkatannya dewasa ini. Karena itu, Menah meminta kepedulian seluruh pemimpin agama dan pemimpin keluarga agar bersama-sama dengan pemerintah mengambil langkah konkrit untuk menyelamatkan masyarakat dan generasi penerus bangsa dari kerusakan yang lebih parah.

Upacara Tawur Kesanga dalam rangkaian Nyepi tentu akan semakin bermakna jika tidak berhenti pada ritual semata, tapi juga dapat memotivasi umat Hindu untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, pesan Menag. Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia, Sang Suwisma, mengatakan, renggangnya hubungan antar-anak bangsa yang ditandai konflik horizontal dan vertikal jelas banyak membawa kerugian, baik jiwa maupun harta. Karena itu, menciptakan hubungan yang erat antar-umat sangat penting.

Konflik harus dijauhi, mengedepankan persaudaraan sesama anak bangsa dalam memelihara lingkingan sosial jelas sangat penting, tegas Suwisma. Menurutnya, kerusakan akibat kerakusan harus dihindari dan ke depan harus ditumbuhkan kesadaran kolektif. Harmoni hubungan manusia dengan alam semesta, mestinya tercermin dalam nilai Upacara Tawur dan diimplementasikan dalam kehidupan sosial. Dengan begitu, tujuan pelaksanaan tawur akan membumi, relevan, serta berkontribusi meredam perilaku yang tidak sejalan dengan nilai luhur agama, tutup Suwisma. (ESS/Ant)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua