Nasional

Menag Ajak Jamaah Kembali Ke Jati Diri Kemanusiaan

Arafah (Pinmas) —- Menag Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa esensi berhaji adalah kembali ke jati diri kemanusiaan. Menurutnya, manusia pada hakikatnya adalah hamba Allah yang diberi amanah untuk menjadi khalifah. Sebagai khalifah, manusia harus dapat mengelola alam raya untuk kesejahteraan bersama.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk menangkap esensi dari haji ini, khususnya ketika kita berpakaian ihram, ketika kita wukuf di Arafah ini, bahwa di antara banyak intisari pelajaran filosofi yang bisa kita tangkap dari haji ini adalah antara lain bahwa kita semua disadarkan untuk kembali ke jati diri kemanusiaan kita,” kata Menag dalam kesempatan memberikan pesan wukuf di Arafah, Jumat (03/10).

Proses wukuf di Arafah pada tenda utama jamaah haji Indonesia ini diikuti oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Saudi Arabia, para Naib Amirul Hajj dan seluruh anggota Amirul Hajj, serta jajaran Kemenag RI yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat dan Saudi Arabia.

“Bahwa hakikatnya kita adalah hamba Allah. Dan dalam rangka menjalankan keberadaan kita sebagai hamba Allah, maka kita menjalankan fungsi kekhalifahan kita. Fungsi kita sebagai pengelola alam semesta ini menyejahterakan sesama kita; itu adalah bagian dari jati diri kita sebagai manusia,” tambahnya.

Hal lain yang juga diingatkan Menag adalah pentingnya jamaah haji Indonesia yang sedang berwukuf di Arafah untuk menangkap esensi dari berpakaian ihram. “Bahwa hakikatnya, di mata Allah kita adalah sama. Tidak ada yang lebih selain takwanya kepada Allah,” tegas Menag.

Dalam berwukuf, lanjut Menag, kita meninggalkan atribut status sosial, kepangkatan, jabatan, dan segala pernak-pernik yang terkait dengan keduniawaian kita. Ketika wukuf di Arafah, kita pada dasarnya adalah hamba Allah yang sama-sama ingin bertaqarrub ilallah (mendekat kepada Allah). “Maka kualitas ketakwaaan sajalah yang membedakan di antara kita di hadapan Allah,” tandasnya.

Seluruh rangkaian penyelenggaraan ibadah haji sejak di Tanah Air sampai dengan wukuf di Arafah, secara keseluruhan berjalan lancar, meski masih ada hal yang tidak sesuai dengan harapan. Sehubungan itu, Menag mengajak jamaah haji Indonesia untuk bersyukur kepada Allah. “Secara keseluruhan, prosesi sampai dengan saat ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Proses wukuf di Arafah diikuti oleh sebanyak 154.467 jamaah hajij Indonesia yang terbagi dalam 371 kloter. Selain itu, ada 13.383 jamaah haji khusus yang dikelola oleh 139 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). “Alhamdulillah secara keseluruhan kita semua, jamaah haji Indonesia baik yang reguler maupun yang khusus, kini ada di Tanah Padang Arafah ini,” paparnya.

Dari seluruh jamaah tersebut, 137 di antaranya dalam kondisi sakit dan karenanya mereka melakukan wukuf melalui pelayanan safari wukuf. “Mudah-mudahan ini juga tidak mengurangi dari kemabruran yang akan mereka peroleh pada saat menunaikan ibadah haji tahun ini,” harap Menag.

“Juga kita merasa prihatin, karena ada di antara saudara-saudara kita, jumlahnya 87 orang yang telah berpulang ke rahmatullah, dipanggil Allah di Tanah Suci ini. Mudah-mudahan mereka kembali dengan khusnul khatimah,” pungkasnya. (mch2014)

Tags:

Nasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua